"Kalau petani yang ladangnya berada di bawah kawah sudah tidak berani (beraktivitas), tapi kalau yang ladangnya di atas kawah, masih banyak yang berani," kata Sudaryono, petani kentang kepada wartawan, Selasa (26/3/2013).
Sebagian petani memiliki ladang di area berbahaya gas beracun, tepat di atas bibir kawah. Ketika gas dari kawah terhembus angin, para petani menghindar sesaat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas mencatat, Selasa (26/03/2013), aktivitas kegempaan masih sangat tinggi. Terekam 5 kali gempa vulkanik dalam. Lalu secara visual cuaca mendung, angin lemah ke selatan yang kadang berubah-ubah arah.
"Uap air disertai gas beracun putih tebal meluncur sejauh sekitar 300-500 meter dari Kawah Timbang ke arah selatan, belerang tercium lemah-tajam pada jarak 1000 meter ke barat dan 1000 meter ke selatan," kata petugas Posko Pemantau Kawah Timbang BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo.
"Pada jarak 700 meter dari Kawah Timbang, tidak terdeteksi gas berbahaya," tuturnya.
Dia mengimbau warga tidak beraktivitas pada radius 500 meter dari kawah. Sosialisasi tentang bahaya kawah gas terus dilakukan. "Telah dibagikan masker sekitar 2 ribuan ke warga sejak minggu lalu dan diberikan bertahap," ujarnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Kawah Timbang dari Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II) sejak Senin (11/3/2013) pada pukul 21.30 WIB. Masyarakat Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah diminta tidak berada dalam radius 500 dari Kawah Timbang karena adanya bahaya gas beracun.
(arb/try)