Betapa tidak, tugas SBY sebagai Kepala Negara sangat berat, sementara partai yang didirikan dan dibesarkannya sedang membutuhkan dirinya. PD memang sedang terpuruk karena terseretnya sejumlah kader dalam kasus korupsi.
"Ini menjadi dilema bagi Pak SBY," kata anggota Majelis Tinggi PD, Max Sopacua, saat berbincang, Selasa (26/3/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara hingga saat ini opsi lain juga masih terbuka. Termasuk rencana SBY memunculkan 2 nama calon ketua umum PD yang akan dipilih secara aklamasi di KLB, salah satunya Direktur Eksekutif DPP PD Toto Riyanto. Meskipun kini di kalangan Majelis Tinggi berharap SBY memimpin langsung penyelamatan PD.
"Bagusnya memang Pak SBY jadi ketua umum. Mudah-mudahan, saya berharap begitu," kata anggota Majelis Tinggi PD, Syarief Hasan, secara terpisah.
Namun skema besar jika SBY menjadi ketua umum PD sebenarnya juga sudah disiapkan. Rencananya SBY akan menjadi ketua umum sekaligus simbol penyemangat kebangkitan PD dari keterpurukan. Sementara tugas mengurus partai akan tetap dikelola oleh DPP PD, oleh orang-orang yang ditunjuk semacam pelaksana tugas.
"Sebenarnya skenarionya itu misalnya Pak SBY ketua umum, kemudian ada pelaksana tugas. Jadi tugas Pak SBY sebagai Kepala Negara tidak terganggu," kata Wasekjen PD Ramadhan Pohan.
Memang mendaulat SBY sebagai ketua umum akan menyelamatkan KLB dari perpecahan seperti Kongres PD Bandung tahun 2010 silam. Mendaulat SBY juga diharapkan bisa mendongkrak suara PD di Pemilu 2014. Tapi apakah di tengah dilema SBY akan mengambil posisi ketua umum PD?
(van/nrl)