Kucing Merah & Hewan Langka Lain Ada di Taman Nasional Kutai

Kucing Merah & Hewan Langka Lain Ada di Taman Nasional Kutai

- detikNews
Selasa, 26 Mar 2013 06:12 WIB
istimewa
Samarinda, - Penelitian asing dr Susan Cheyne dan Wiwit Juwita asal Belanda, menemukan sedikitnya 3 spesies hewan dan binatang langka di hutan Taman Nasional Kutai (TNK), Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Temuan itu menjawab keraguan pemerintah bahwa TNK masih menyimpan kekayaan fauna langka bahkan sangat langka sekalipun.

Kedua peneliti bekerja berdasarkan kerjasama Orangutan Tropical Peatland Project (OuTrop) Amerika Serikat dan Wildlife Conservation Research Unit (WILDCRU) bekerjasama dengan Balai TNK. Mereka berada di hutan TNK sejak Desember 2012 lalu.

Hewan langka yang berhasil ditemukan itu adalah Macan Dahan (Neofelis Diardi), Kucing Merah (Pardofelis Badia), Beruang Madu (Helarctos Malayanus), Rusa Sambar (Cervus Unicolor), Banteng (Bos Javanicus), Trenggiling (Manis Javanica), Beruk (Macaca Nemestrina) hingga Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmeus Morio).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tujuan penelitian ini untuk meneliti kepadatan kucingan-kucingan di Kalimantan, khususnya macan dahan sekaligus meneliti pengaruh manusia terhadap kehadiran dan kepadatan kucing-kucingan, khususnya macan dahan," kata Wiwit saat mempresentasikan hasil penelitiannya di kantor Balai TNK, Jl Awang Long, kota Bontang, Kaltim, Senin (25/3/2013).

Menurut Wiwit, metode penelitian menggunakan 160 unit kamera trap yang dipasang di 80 stasiun kamera trap, dengan luas wilayah yang terkover 80-100 kilometer persegi.

"Namun masalah di TNK hanya 52 stasiun kamera trap karena banyak yang rusak dan juga ada yang dicuri. Tinggal 49 stasiun kamera dan kami akhirnya harus menambah jarak antara kamera trap menjadi 1,5 km," ujar Wiwit.

"Selain menemukan kucing-kucingan yang menjadi tujuan penelitian kami, kamera trap juga menangkap gambar satwa langka lainnya di TNK, bahkan sangat langka. Untuk Orangutan, ada 48 foto orangutan dari 22 lokasi," tambah Wiwit.

"Ada beberapa hal kurangnya kucing-kucingan yang ditangkap kamera trap. Dalam analisa kami, mungkin karena bagian hutan yang kami survey bukan habitatnya, karena kucing-kucingan di TNK sedikit atau karena adanya perburuan," terangnya.

Dari penelitian kami, sambung Wiwit, Macan Dahan dan Kucing Merah masih berada di TNK meski kamera trap tidak mendapat banyak foto. Selain itu, Orangutan dan satwa mamalia yang terancam punah seperti Beruang Madu, Rusa dan Banteng Liar.

"Kucing Merah itu hewan sangat langka," tegas Wiwit.

Dalam perbincangan bersama detikcom, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Sangata Hernowo Supriyanto, mengaku terkejut dengan temuan peneliti itu.

"Hewan dan binatang-binatang itu sudah sangat lama sekali dahulu ditemukan. Yang fenomenal adalah Macan Dahan, Kucing Merah dan Banteng. Soalnya, dari Kemenhut sendiri sudah tidak yakin hewan dan binatang itu masih ada di TNK. Tapi faktanya, kembali ditemukan oleh peneliti," kata Hernowo.

"Hasil penelitian ini menjawab keraguan semua pihak yang sudah mengira hutan TNK sudah sangat rusak sehingga tidak lagi dihuni hewan dan binatang-binatang langka dan sangat langka," ujar Hernowo.

"Ini menjadi tugas berat Balai TNK untuk tetap menjaga kelangsungan, keselamatan TNK beserta flora dan faunanya. Ini sudah keharusan dan kewajiban semua pihak tanpa terkecuali untuk menjaga TNK dan kami terus mengundang seluruh peneliti untuk meneliti potensi kekayaan flora dan fauna lebih jauh di TNK," tutupnya.

(fjp/spt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads