Hatta Rajasa: Di Negara Demokrasi Kok Ada Istilah Kudeta?

Jakarta - Menko Perekonomian Hatta Rajasa angkat bicara mengenai kabar adanya aksi besar yang akan membanjiri jalanan Jakarta Senin hari ini. Hatta justru mempertanyakan arti kudeta yang disebut-sebut mewarnai demonstrasi hari ini.

"Ini kok aneh ya, negara demokrasi ketiga terbesar di dunia, kok tiba-tiba ada istilah kudeta?," kata Hatta usai menjenguk budayawan Rahdar Panca Dahana, pada wartawan di RSCM Kencana, Jl Diponegoro, Jakarta, Minggu (24/3/2013).

Hatta yang pernah mengetuai Ikatan Alumni ITB menilai, kondisi Indonesia saat ini dalam kondisi stabil. Tolak ukurnya berdasarkan kondisi ekonomi yang baik, rakyat berkecukupan dan tingkat kesejahteraan meningkat.

Hatta mengajak masyarakat untuk tidak terlalu serius dalam menanggapi aksi demo besok.

"Saya kira itu sesuatu yang tidak usah kita anggap terlalu serius karena negara ini memiliki konstitusi dan sebagai warga negara kita harus mematuhi konsititusi, bukannya justru menjadi inkonstitusi," ujarnya.

Demonstrasi besar-besaran yang diinisiasi oleh Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) rencananya akan digelar hari ini. Isu yang berhembus demonstrasi ini bertujuan untuk menggulingkan pemerintah.

Namun sejumlah unsur masyarakat menyangsikan demonstrasi itu akan berjalan massif, apalagi dengan embel-embel menggulingkan pemerintah. Salah satunya Mahfud MD yang meyakini kabar demonstrasi besar-besaran pada 25 Maret hanyalah isapan jempol.

"MKRI nggak jelas siapa pengikutnya, siapa coba pengikutnya? Nggak tahu," kata Mahfud, Jumat (22/3) lalu.

(ahy/ahy)