"Itu persepsi, kemarin kan sudah dibilang oleh Dipo Alam kita yang ketiga," kata Bhatoegana kepada detikcom, Minggu (24/3/2013). Bhatoegana merujuk pada data Seskab Dipo Alam tahun 2012. Kala itu Dipo menyebutkan, sejak Oktober 2004 hingga September 2012, Presiden SBY telah mengeluarkan 176 persetujuan tertulis untuk penyelidikan hukum pejabat negara dalam berbagai kasus. Lebih dari separuh di antaranya adalah pejabat dari partai politik, dengan tiga besar adalah Partai Golkar, PDIP dan PD.
Batoegana tidak menampik ada beberapa kader PD yang terlibat korupsi. Menurutnya hal tersebut tidak dapat dipungkiri karena melihat fakta yang ada. Dia juga prihatin dengan hal ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Batoegana, dengan banyaknya kasus korupsi yang dibongkar KPK justru menunjukan pemerintahan Presiden SBY telah berhasil mendorong program pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu. Hal tersebut sesuai dengan komitmen SBY untuk menciptakan pemerintahan yang bersih.
"Ini banyak yang ditangkap KPK berarti kan berhasil. Dulu enggak banyak yang ditangkap karena eggak keliatan padahal banyak, memang SBY mendorong itu pemerintahannya untuk pemberantasan korupsi," ujarnya.
Jika saat ini PD terkesan banyak yang menyerang, hal tersebut ditanggapi wajar oleh Bhatoegana. Sebab PD merupakan partai yang "seksi" untuk diberitakan. Sutan percaya PD masih sebagai partai terbaik.
"Kita percaya kita masih yang terbaik, nanti lihat saja," katanya.
LSN memaparkan partai yang dianggap paling korup oleh responden adalah Partai Demokrat sebanyak 70,4 persen, peringkat kedua ditempati Partai Golkar 5,7 persen, dan PKS berada di tempat ketiga dengan 4,4 persen.
Survei LSN dilakukan pada 26 Februari sampai 15 Maret 2013 dengan 1.230 sampel yaitu penduduk dari seluruh Indonesia yang memiliki hak pilih, dengan margin of error 2,8 persen. Hasil survei dipaparkan dalam acara Ekspose Hasil Survei Nasional Pemilu 2014: Panggung Partai Oposisi, di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Minggu (23/3/2013).
(slm/nrl)