"Saya lihatnya 2 motor. Mio dan Jupiter Orange. Dia mengeluarkan tembakan sekali, lalu saya lari," ujar Yadi, karyawan yang bekerja tepat di depan Pegadaian, Jalan percetakan negara 5 1c, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2013).
Menurut saksi mata lain, Heri (35), perampok tersebut mengeluarkan tembakan ke atas 4 kali. Tanpa mengucapkan sepatahpun, perampok tersebut menyuruhnya pergi melalui isyarat tangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Heri, sekitar 5 menit setelah itu, kawanan perampok yang di dalam keluar. Salah seorang diantaranya tampak menenteng tas besar berwarna hitam.
"Yang bawa tas juga menembakkan senjata lagi, 2 kali," jelasnya.
Heri mengatakan, perampok tersebut rata-rata tingginya 170 cm. Mereka mengenakan penutup muka dan helm. Beberapa diantaranya mengenakan jaket. Ada juga yang mengenakan kaos garis-garis dan kemeja.
"Badannya tegap, tapi tidak besar. Mereka biasa saja. Nggak keliatan kayak preman," jelasnya.
Saat kejadian sekitar pukul 11 tersebut, jalanan tampak normal seperti biasa. Orang-orang berlalu lalang tanpa menghiraukan kondisi sekitar.
"Kalau dia tidak menembakkan pistol, orang nggak akan tahu kalau ada perampokan," tandasnya.
(kff/gah)