"Saya dan teman-teman Komisi I akan sangat kehilangan sosok politikus sejati. Keduanya figur anggota DPR yang punya visi dan konsistensi ide-ide demokrasi dan keberpihakan kepada kepentingan rakyat," kata Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddik, saat berbincang, Rabu (20/3/2013).
Menurut politikus PKS ini, baik Lily maupun Gus Choi, adalah politikus senior yang masih memiliki semangat memperjuangkan idealisme. Khususnya Mahfudz mengagumi sosok Lily Wahid yang tetap semangat melakuan kunjungan ke daerah terpencil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PAN Muhammad Najib juga memiliki kesan yang baik kepada Lily dan Gus Choi. Najib bahkan sampai tak menemukan kata yang tepat untuk menggambarkan rasa kehilangannya.
"Saya tentu akan sangat kehilangan kawan berdiskusi dan berjuang lewat Komisi I jika benar mereka berdua dalam waktu dekat meninggalkan DPR. Saya tidak kuasa memilih kata atau kalimat yang tepat untuk melepasnya," ujarnya saat dihubungi terpisah.
Tak berbeda dengan kedua rekannya, anggota Komisi I dari Fraksi Golkar Meutya Hafid merasa kehilangan Lily dan Gus Choi. Terkhusus buat Gus Choi, Meutya mengaku kagum kepada mantan wartawan itu.
"Gus Choi bersahaja, sangat jauh dari sombong. Padahal sudah makan asam garam di DPR. Sepanjang kenal nggak pernah dengar dia sekalipun ngeluh capek atau ngeluh apapun. Kalau Bu Lily semangatnya luar biasa," tuturnya.
Hari ini Lily Wahid dan Gus Choi menjalani hari terakhirnya dengan status anggota DPR periode 2009-2014. Kedua anggota Komisi I DPR itu akan dipecat dan digantikan dengan kader PKB lain.
(trq/van)