"Saya saja yang warga MA bingung. Bukannya MA memikirkan membangun sarana prasarana pengadilan-pengadilan yang ada di daerah berikut dengan rumah dinas, malah membangun gedungnya sendiri," kata seorang hakim yang minta identitasnya ditutup rapat-rapat kepada detikcom, Selasa (19/3/2013).
Lantas dia menceritakan jika dia harus merenovasi rumah dinas yang ia tempati dengan merogoh kocek pribadi. Sebab, kondisi rumah dinas yang dihuninya sangat memprihatinkan dan jika hujan datang maka kebocoran di mana-mana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi miris itu masih bisa ditemui di rumah dinas Kotamobagu, Sulawesi Utara, Slawi Jawa Tengah dan Kotabumi Lampung. Sedangkan di Blambangan Umpu bisa dihuni tapi sangat memprihatinkan.
"Kalau seperti ini, MA aneh-aneh pemikirannya," pungkasnya.
Pembangunan gedung baru tersebut terungkap saat MA menggelar Laporan Tahunan 2012 pekan lalu. Dalam sampul tersebut terdapat tiga gambar yaitu foto MA lama di Jalan Lapangan Banteng, foto kedua yaitu gedung MA sekarang dan foto ketiga foto gedung MA yang akan datang dalam bentuk maket.
Dalam maket tersebut gambar gedung MA baru dengan sebuah tower menjulang tinggi di tengah dengan puncak berupa kubah. Sedangkan gedung lama tetap berdiri dengan perubahan struktur di beberapa sisi.
"Insya Allah pembangunan akan dimulai pada Juni 2013 ini dan Desember 2015 gedung baru ini akan rampung. Maketnya belum ada. Maketnya kan tunggu konsultan perencanaan dulu," kata Kepala Biro Umum MA Ramdani Dudung.
(asp/trq)