Majelis Tinggi Bicara Sumber Dana dan Akomodasi KLB Partai Demokrat

Majelis Tinggi Bicara Sumber Dana dan Akomodasi KLB Partai Demokrat

- detikNews
Selasa, 19 Mar 2013 14:10 WIB
Jakarta - Majelis Tinggi Partai Demokrat bersama DPP masih mempersiapkan pagelaran Kongres Luar Biasa (KLB) pada 30-31 Maret di Bali. Anggota Majelis Tinggi Jhonny Allen mengungkapkan soal persiapan termasuk dana untuk menggelar KLB.

"(Sumber dana kongres) DPP setiap bulan selalu iuran DPR Rp 750 juta, itu akan kita tingkatkan Rp 5 juta sampai Rp 10 juta, jadi Rp 1,5 miliar," ungkap Jhonny Allen kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2013).

Menurutnya, soal sumber dana ini tentu sepenuhnya internal yaitu iuran yang rutin dari setiap kader. "Semua kegiatan partai berdasarkan iuran anggota fraksi dan kader-kader Demokrat yang di eksekutif," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jhonny juga berbicara terkait akomodasi peserta KLB. Menurutnya, setiap peserta tidak diberikan akomodasi oleh panitia untuk sampai di acara kongres di Bali, kecuali untuk penginapan.

"(Akomodasi dari daerah) ditanggung masing-masing peserta, semua anggota bayar ongkos sendiri. Pulang ongkos sendiri, karena saya bicara formal bahwa panitia tidak siapkan itu. Kecuali ongkos penginapan," ungkapnya.

Lebih jauh, Jhonny sempat menyinggung soal money politics yang dalam kongres sebelumnya di Bandung pada 2010 sempat santer terdengar. Menurutnya, tak ada money politics dalam kongres Demokrat.

"Money politics itu membayar suara, bagaimana bisa dibuktikan? Tentunya eh pilih saya ini duit," ucapnya.

"Kemarin itu pun tidak ada dalam konteks money politics, aku kasih kau beli. Bahwa mereka diberikan sesuatu karena sudah selesai, itu urusan lain karena sudah selesai. Kan kalian juga tahu proses saat itu sangat demokratis," imbuh Jhony.

(bal/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads