Jokowi masuk dalam deretan nama-nama capres potensial yang diprediksi mampu bertarung memperebutkan kursi orang nomor satu di Indonesia mendatang.
Pria kelahiran Surakarta 1961 ini juga meroket hingga mencapai urutan puncak dalam survei-survei, bahkan mengalahkan politisi gaek sekali pun.
Meski digadang-gadang menjadi capres 2014, Jokowi tidak bergeming. Ia justru tidak tergiur untuk maju bertarung di Pilpres yang tinggal 1 tahun lagi.
Sarjana Kehutanan UGM ini memilih fokus pada tugas dan wewenangnya sebagai orang nomor satu di Jakarta itu. Ia ingin konsentrasi mengatasi masalah banjir hingga kemacetan yang melanda Ibukota, ketimbang memikirkan capres.
Berikut 4 kelompok yang menyebut Jokowi capres potensial:
1. 7 Jenderal
|
Mereka mengusulkan 6 kandidat capres ke SBY. 6 Nama yang diusulkan adalah Jokowi, Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, Mahfud MD, Jusuf Kalla, dan Aburizal Bakrie.
"Memang hasil surveinya kan positif, beliau di berbagai survei kan menjadi yang tertinggi," kata Mantan Kepala Staf Umum TNI Letjen (Purn) Suadi Marasbessy yang ikut dalam pertemuan dengan SBY, saat dihubungi, Jumat (15/3/2013).
Menurut Suadi, para purnawirawan jenderal merasa tergugah untuk ikut memastikan masa depan Indonesia. "Jelas kami tergugah. Kami hanya mengungkapkan fakta hasil survei bukan pandangan kami pribadi," katanya.
Para jenderal ini akan terus memantau poling terhadap kandidat capres di Pilpres 2014. "Kami melakukan survei secara berkala untuk memantaunya," tandasnya.
2. Politisi Senior
|
"Dengan sukses dia di DKI dan juga sekarang masih terus berjuang membenahi Jakarta itu kan dia bisa jadi salah satu capres alternatif," kata Wasekjen PD, Saan Mustopa, kepada detikcom, Kamis (10/1/2013).
Saan menyebut Jokowi bisa menjadi capres alternatif yang patut diperhitungkan. "Bisa jadi posisinya saat ini sudah sekelas Mahfud MD atau Dahlan Iskan sebagai capres alternatif," kata anggota Komisi III DPR ini.
Mantan Wapres Jusuf Kalla tak memungkiri popularitas Jokowi sedang naik daun.
"Sementara ini Jokowi sangat dihargai karena memberikan banyak harapan. Yang kedua, Jokowi harus dapat membuktikan. Inilah yang menentukan popularitasnya," kata JK sembari tersenyum di kediamannya Jl Brawijaya Raya No 6, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2013).
Untuk maju ke Pilpres 2014, lanjut JK, ada sejumlah persyaratan. Antara lain partai yang yang mendukung Jokowi.
"Sementara Jokowi tugas utamanya membuktikan janjinya. Jangan melompat-lompat dulu," saran JK.
Lalu kapan menurut JK waktu yang tepat bagi Jokowi untuk maju Pilpres? Apakah Pemilu 2019?
"Bukan begitu, banyak gubernur atau wali kota di dunia ini yang berhasil langsung menjadi presiden. Presiden Lee yang terakhir di Korea adalah pemimpin di Seoul karena dia berhasil memperbaiki Seoul. Ahmadinejad, dia gubernur dan berhasil juga," katanya.
"Jadi dibuktikan dulu berhasil, jangan dulu bicara ini itu, buktikan dulu. Kalau sekarang tidak ada, belum ada bukti. Itu kuncinya. Buktikan," tandasnya.
Pendapat yang sama disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung.
"Ya Jokowi memang dari sisi popularitasnya, tinggi," kata Akbar di sela-sela Temu Insan Pers, Dialog: "Peran Pers dalam Dinamika Politik Nasional Menjelang 2014", di gedung Graha Insan Cita, Jalan Prof Lafran Pane, Depok, Rabu (13/2/2013).
Menurut Akbar, untuk nyapres seorang tokoh tidak hanya membutuhkan popularitas, antara lain kendaraan politik.
Selain itu, Sekjen PAN Taufik Kurniawan yang melihat sosok Jokowi begitu fenomenal.
"Memang Jokowi ini figur yang fenomenal," kata Taufik di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (7/2/2013).
Taufik melihat tingginya popularitas Jokowi harus dijadikan pembelajaran tokoh nasional. Gaya kepemimpinan Jokowi yang merakyat dan hobi blusukan layak ditiru.
Ia menyarankan Jokowi tak maju Pilpres 2014 karena masyarakat Jakarta benar-benar membutuhkan Jokowi untuk membuat banyak perubahan.
3. Media Sosial
|
Berdasarkan pengukuran tingkat pembicaraan di media sosial seperti Twitter, Facebook, Blog, Media Online, dan Forum yang dilakukan oleh Indexpolitica.com, Jokowi menjadi kandidat capres terpopuler disusul Dahlan Iskan dan Hatta Rajasa.
Menurut siaran pers yang diterima detikcom, Senin (11/3/2013), Jokowi menjadi kandidat capres terpopuler di media sosial (55,97 persen). Dahlan Iskan berada di urutan kedua dengan 17,64 persen, dan Hatta Rajasa dengan 7,03 persen.
"Ini adalah salah satu imbas dari Jokowi Effect yang menjalar sampai ke penjuru Indonesia. Sudah tidak zamannya lagi politik janji/tulisan baliho, rakyat menginginkan pemimpin yang action langsung di lapangan seperti yang dilakukan oleh Jokowi dan itu banyak ditiru," ujar Andy Waryanto dari Indexpolitica.com, dalam siaran persnya.
Berikut adalah capres paling populer di jagad media sosial, berdasarkan live monitoring media sosial yang dilakukan oleh Indexpolitica.com :
1. Joko Widodo: 55,97 persen
2. Dahlan Iskan: 17,64 persen
3. Hatta Rajasa: 7,03 persen
4. Mahfud MD: 4,36 persen
5. Wiranto: 3,87 persen
6. Sri Mulyani: 3,06 persen
7. Hary Tanoe: 1,95 persen
8. Jusuf Kalla: 1,72 persen
9. Prabowo Subianto: 1,54 persen
10. Surya Paloh: 1,16 persen
4. Lembaga Survei
|
Lembaga survei tersebut antara lain Lembaga survei Pusat Data Bersatu (PDB) pimpinan Didik J Rachbini.
Jokowi ada di daftar teratas tokoh capres potensial.
"Kemungkinan besar presiden yang akan datang adalah Jokowi," demikian kesimpulan survei PDB, seperti paparan survei yang diterima detikcom, Rabu (6/2/2013).
Untuk popularitas memang Jokowi masih di bawah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Survei Lembaga Survei Jakarta (LSJ) menyebut Jokowi memperoleh 18,1 persen suara responden jika Pilpres digelar saat ini.
"Jokowi mengungguli capres Partai Gerindra Prabowo Subianto yang hanya didukung 10,9 persen responden," kata Direktur LSJ Rendy Kurnia merilis hasil survei terbaru mereka di Restoran Pulau Dua, Jl Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Selasa (19/2/2013).
Selain itu, Indonesia Network Election Survei (INES) juga melakukan survei terkait tokoh Jawa dan non Jawa yang dipandang layak maju Pilpres 2014.
Sejumlah nama baru muncul di bursa bakal capres, termasuk gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang nangkring di urutan nomor 8 sebagai capres Jawa yang diminati responden.
Halaman 2 dari 5