Semua Pria Ingin Ditahan di Kantor Polisi, Desa di Purworejo Sepi

Semua Pria Ingin Ditahan di Kantor Polisi, Desa di Purworejo Sepi

- detikNews
Kamis, 14 Mar 2013 18:37 WIB
Suasana Desa Saat Ditinggal Warga (Foto: Anami/pembaca detikcom)
Jakarta - Sebuah desa di ujung barat Purworejo, Jateng, Desa Pamriyan, Kecamatan Pituruh, hari ini lengang. Seluruh warga yang berjenis kelamin pria menyerahkan diri ke polisi. Mereka mengaku bertanggung jawab atas kematian seorang preman setempat.

Dengan menggunakan truk dan minibus Elf, para kaum Adam ini berangkat ke Mapolres Purworejo. Doa dan tangisan istri dan keluarga mengiringi. Ladang, rumah, atau sudut-sudut desa, kosong melompong. Yang tertinggal hanya kaum hawa, anak kecil dan laki.

Para pria menyerahkan diri ke polisi setelah 12 warga ditahan polisi terkait pembunuhan tetangga desa, Yulianto (35). Peristiwa itu terjadi pada 21 Februari 2013 lalu. Yulianto yang merupakan preman itu dikeroyok dan dibakar hidup-hidup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga kesal karena Yulianto sering berbuat onar. Beberapa kali, mereka menangkap korban dan menyerahkan ke polisi, tapi perbuatan onar tetap dilakukan. Sebab itu, warga pun beramai-ramai menghakimi korban.

Kapolres Purworejo AKPB Taslim membenarkan kedatangan warga ke Mapolres. "Saya tidak tahu jumlahnya. Ada 7 truk dan 2 mobil Elf," ungkap Taslim kepada detikcom, Kamis (14/3/2013).

Taslim juga membenarkan warga membunuh Yulianto beramai-ramai. Polisi menahan 12 orang yang diduga kuat terlibat langsung dalam kejadian itu. Dimungkinkan, ada warga lain yang terlibat, tapi polisi belum bisa menindak karena belum ada keterangan saksi dan barang bukti.

"Benar, korban adalah preman. Tapi tindakan warga tetap tak bisa dibenarkan," jelasnya.


(try/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads