Menurut Benny, sejak awal pihaknya mengungkap kasus tersebut dan mengeluarkan temuan dari hasil penggeledahan di kediaman Raffi di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Januari lalu, banyak pihak bertanya barang bukti hasil temuan tim BNN di tempat kejadian.
Bahkan, saat berada di DPR dalam beberapa hari lalu, terkait temuan tersebut masih juga dipertanyakan para anggota dewan. "Sering orang bertanya, kenapa BNN bermain dua linting ganja. Sampai di DPR masih dipertanyakan," ulas Benny dalam pembukaan Focus Group Discussion, di PTIK, Jl Tirtayasa, Jakarta Selatan, Kamis (14/3/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, bila berbicara mengenai kuantitas barang bukti, maka pihaknya menyasar sumber dari pasokan tersebut, bila berbicara pengungkapan ganja yang disasar adalah ladang ganja. Begitu pula dengan pengungkapan 1,4 juta pil ekstasi dari Belanda yang terungkap akhir 2012 lalu.
Lain soal ketika BNN menyasar penyalahguna, maka BNN memberikan trigger kepada para penggunanya. Benny mencontohkan ketika pihaknya mengungkap penyalahgunaan sabu di kalangan pilot, dimana profesi tersebut menuntut kesehatan prima karena terkait dengan pelayanan publik, yang berdampak kepada penertiban tiap maskapai terhadap pilot 'nakal'.
"Kita berharap ada jaminan profesi ini bersih dari narkotika," ujarnya.
"Di kalangan anak muda, tentunya kita harus mentrigger dengan perhitungan itu akan berdampak luas ke pemakai. Salah satunya kalangan artis, tidak hanya artis, berharap idolanya sadar akan sanksi hukum yang akan mereka hadapi," tegasnya.
(ahy/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini