BNN Gelar Diskusi Soal Bahaya Tanaman Khat Bareng DEA dan AFP

BNN Gelar Diskusi Soal Bahaya Tanaman Khat Bareng DEA dan AFP

- detikNews
Kamis, 14 Mar 2013 07:28 WIB
Jakarta - Pengungkapan penyalahgunaan narkotika yang melilit artis Raffi Ahmad menjadi fenomena baru bagi Badan Narkotika Nasional (BNN). Dari pengungkapan kasus tersebut baru diketahui adanya narkotika jenis baru memasuki pasaran gelap Indonesia.

Guna mendalami bahaya dan larangan tanaman tersebut di negeri asalnya, BNN menggelar Focus Group Discussion (FGD) mengenai tanaman Khat, di Gedung PTIK, Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan, Kamis (14/3/2013).

Dalam acara yang akan digelar pukul 08.00 WIB ini nantinya akan dipaparkan mengenai peredaran tanaman Khat ataupun jenis lainnya yang telah menjadi sintesa yang dilarang pemerintah di Arab Saudi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain kepolisian Arab Saudi, hadir pula Drug Enforcement Administration (DEA) dari Amerika Serikat, Australian Federal Police (AFP), dan beberapa perwakilan negara Uni Emirat Arab.

Seperti diketahui, di beberapa negara tanaman Khat menjadi fenomena tersendiri. Di beberapa negara seperti Yaman Selatan dan Afrika Timur, tanaman Khat dilegalkan karena merupakan sarana sosialisasi antar penduduk. Pun ketika Khat dikemas menjadi sebuah minuman jus.

Selain unsur penegak hukum dari luar negeri, turut hadir berbagai elemen pemerintah guna membahas dan memahami bahaya dan larangan Khat. Kepala Humas BNN Kombes Sumirat Dwiyanto mengatakan, mereka yang hadir adalah dari perwakilan Kemendagri, Polri, BPOM, Bea Cukai, Imigrasi, Karantina tanaman, Kejaksaan Agung, TNI, Kemenkes, Kementerian Pertanian, Ikatan Apoteker Indonesia, Asosiasi Farmakologi Indonesia, UNODC, Mahasiswa UI, Trisakti, Borobudur, UNAS, Pancasila, IPB, UNJ, Bung Karno, UKI, serta beberapa pegiat anti narkotika lainnya.

(ahy/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads