"Untuk yang sering mengganti pelat kendaraan, harus hati-hati kalau misalnya mengganti-ganti plat kendaraan ganjil-genap. Karena kalau ditemukan, maka pelanggarannya bukan hanya tilang saja tetapi hukumannya bisa penjara," jelas Kadishub DKI Jakarta Udar Pristono.
Hal iti dikatakan Pristono dalam acara peluncuran buku tentang Blue Bird berjudul 'Sang Burung Biru' yang ditulis Alberthiene Endah dan diskusi tentang 'Menyiasati Ganjil-Genap di DKI Jakarta' di toko buku Kinokuniya, Plasa Senayan lantai 5, Rabu (13/3/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk keefektifan ini, kita akan siapkan stiker di depan mobil. Mereka yang mengganti-ganti pelat kendaraan boleh saja mengganti pelatnya ganjil-genap, tetapi mereka tidak akan bisa mengganti setiap hari stiker ganjil-genap," imbuhnya.
Dengan sistem ini, Pemprov DKI melakukan kegiatan push and pull. Maksudnya, akan menekan warga untuk memakai kendaran pribadi dan menariknya ke kendaraan umum.
"Pengusaha Kopaja aja sekarang sudah mulai mendekat karena akan ada 4,6 juta perjalanan yang split (berpindah) ke public transport," jelas dia.
Menurut studi, kebijakan ini juga memiliki keuntungan yaitu, kinerja lalu lintas akan lebih baik karena jumlah kendaraan akan berkurang. Juga berpotensi menghemat BBM 345 ribu kilo liter per tahun atau sekitar 19,7 persen dari kuota BBM bersubsidi untuk wilayah DKI.
"Ini akan seperti car free day. Awalnya kita susah tapi sekarang sudah lebih gampang. Karena ini akan mengikutkan pengawasan masyarakat ketika menggunakan stiker. Ini akan berproses. Kita harus yakinkan masyarakat dan mengedukasi masyarakat. Tolonglah didukung, jangan ditolak terus karena kita akan macet terus," pinta dia.
Sementara Ketua Advokasi MTI Darmaningtyas mengatakan tidak ada cara lain mengurangi kemacetan selain membatasi kendaraan. Cara pelat nomor ganjil-genap ini cukup realistis karena menambah ruas jalan bukan jalan keluar yang baik.
Tapi Darmaningtyas memiliki syarat yakni memperbaiki angkutan umum, memperbaiki dan menambah trotoar pejalan kaki dan menambah jalur sepeda agar orang yang bepergian jarak pendek tak lagi naik sepeda motor.
"Kalau semua orang mempunyai ideologi yang sama, tidak ada alasan untuk menolak hal ini. Kalau ini bisa didorong, akan ada gambaran mengurangi kemacetan di Jakarta. Untuk ini saya mendukung penuh.
Angkutan umumnya harus diperbanyak. Karena bayangan saya ada penambahan angkutan umumnya banyak," kata Darmaningtyas.
Sementara VP Business Development Program Blue Bird Noni Purnomo setuku saja, asal, "Saya hanya akan mempertanyakan mengenai tentang kontrolnya bagaimana. Itu saja."
(nwk/mad)