Informasi yang dihimpun detikcom, insiden itu menimpa seorang ibu rumah rangga, Rahmiati (32) dan anaknya, Nahyal Maulidin (5), yang berasal dari Dusun Tunong, Desa Matangglumpangdua, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (12/3/2013) kemarin.
Saat kejadian, suaminya, Munir (35), menyiramkan minyak tanah (mitan) yang diduga bercampur bensin ke tempurung untuk membakar ayam di belakang rumah mereka. Tak diduga, semburan api itu menyambar tubuh sang istri yang berdiri sekitar 2 meter dari bara tempurung tersebut. Sedangkan Nahyal yang melihat ibunya terbakar, spontan memeluk ibunya, sehingga bocah itu ikut terbakar. Wajah dan beberapa bagian tubuhnya menghitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hamdani, korban terbakar diduga akibat menggunakan minyak tanah oplosan yang bercampur bensin.
"Saya menyesali masih ada pedagang minyak yang berani menjual minyak tanah oplosan seperti itu. Tolong polisi bertindak cepat untuk mengungkap kasus ini," ujarnya.
Hamdani berharap Pertamina mengawasi penyaluran minyak supaya tidak disalahgunakan, sehingga tidak memakan korban lagi di Aceh.
Sementara polisi masih menelusuri penyebab kejadian itu. "Tim masih berada di lapangan," kata Kanit Reskrim Polsek Peusagan, Bripka Dedi Rukmana kepada detikcom.
Sebelumnya, peristiwa serupa terjadi di Kabupaten Aceh Utara pada Minggu (10/3/2013). Saat ini, dua korban masih dirawat intensif di RSU Cut Muetia Bireuen.
(try/try)