Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kendal, Slamet mengatakan penghentian dilakukan sementara sejak pukul 15.00 WIB, Senin (11/3/2013). Pencarian yang dilakukan oleh tim gabungan dari Basarnas, Basarda dan BPBD sudah mencapai KM 3 dari lokasi kejadian.
"Ada sekitar 50 personel dari Basarnas, Basarda, dan BPBD Kabupaten Kendal," kata Slamet saat dikonfirmasi, Senin (11/3/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi sempat bawa perahu, tapi tidak memungkinkan karena dasar sungai banyak batu. Arusnya deras, banyak batu besar, dan jalur curam," tandasnya.
Penyisiran rencananya akan dilanjutkan besok pagi dan dilakukan hingga ke muara sungai. "Dilihat dari arus sungainya kemungkinan sampai ke daerah Brangsong (perbatasan Kendal-Batang)," ujar Slamet.
"Sesuai Standard Operational Procedure (SOP) pencarian dilakukan hingga hari ketiga," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, satu korban, Hari Miftahul Rohmah (21) asal Bekasi ditemukan di sawah di Desa Ngadipiro yang berjarak 2 km dari Gua Kiskendo dalam keadaan meninggal dunia. Setelah dievakuasi, jenazah dibawa ke RSUD Kendal dan langsung sudah dibawa pihak keluarga ke kampung halamannya di Bekasi.
Dua korban tersebut bersama belasan anggota Mapateksi lainnya bermaksud melakukan survei tempat untuk kegiatan. Namun sekitar pukul 17.00 hari Minggu (10/3) kemarin tiba-tiba air bah menerjang belasan mahasiswa yang masih berada di dalam gua. Dua orang terseret arus, sisanya selamat.
(alg/try)