.webp)
Penemu granat adalah Sutiyah (45) warga Dusun Degung, Desa Kaliagung, Kecamatan Sentolo, Kuloprogo. Berdasarkan analisis fisik, granat nanas itu buatan Inggris dan masih aktif.
Sutiyah yang merupakan istri Kepala Dusun Degung menemukan granat saat membersihkan pekarangan rumah yang terkena longsoran dari tebing dekat rumah. Awalnya, dia tidak mengetahui bila benda berkarat yang dikira batu itu merupakan peledak. Dia sempat menanyakan kepada suaminya, Suparlan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suparlan melaporkan temuan tersebut Babinsa Polsek Sentolo dan Koramil Sentolo. Petugas di Polsek Sentolo kemudian meminta batuan Gegana Polda DIY. Oleh Gegana, granat nanas yang sudah tidak ada kunci pengaitnya itu diamankan.
"Granat ini termasuk masih aktif dan high explosive dengan panjang 10 centimeter dan diameter 3 centimeter. Ini granat sisa zaman perang," kata Perwira Seksi Operasi Gegana Polda DIY, Ipda Edi Efrianto kepada wartawan di lokasi.
Sementara itu, Danramil 07 Sentolo, Kapten Kav Ingafuan menambahkan berdasarkan informasi dari warga sekitar, lokasi penemuan sebelumnya merupakan basis pertanahan TNI pada zaman perang kemerdekaan. Wilayah perbukitan Kaliagung merupakan pos pertahanan untuk mengadang tentara Belanda.
"Dari keterangan warga diperkirakan masih ada lima granat sejenis yang dipendam di sekitar tempat itu," katanya.
Saat ini, benda itu diamankan di Mako Brimob Sentolo sebelum diurai atau didisposal.
(bgs/try)
