"Oh bukan (dana Rp 140 miliar untuk anak jalanan), itu untuk panti," kata Ahok saat ditanya realisasi anggaran Rp 140 miliar lebih di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2013).
Ahok meminta Dinsos melakukan pendekatan-pendekatan guna mencari permasalahan di jalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga berusaha membuka lapangan pekerjaan dan pelatihan kerja bagi mereka.
"Kalau nggak ada kerjaan disalurkan ke mana, latihan SIM makanya kita sudah rapat minggu kemarin," ujarnya.
Dia mencontohkan perusahaan taksi Express yang membutuhkan 3.000 lebih sopir. Ahok meminta suku dinas terkait memberi pelatihan kerja tentang berkendara yang baik.
"Lalu angkot-angkot kalau distop itu bisa dialihkan ke taksi. Jadi anak-anak jalanan ini kalau ada orang tua yang sakit harus dibawa ke panti kita ke panti jompo," papar dia.
Selain itu, kata Ahok, Dinsos harus mengetahui permasalahan penjualan bayi, anak-anak penjual koran, hingga pengemis. Pendekatan yang dilakukan tidak boleh represif.
"Dinsos harus tahu di lapangan seperti apa. Bukan cuma survei aja tapi juga datangin kayak kemanusian, tanya nama siapa, tinggak di mana, ke rumahnya. Kalau sudin-sudin sosial kerja begini pasti baik," kata Ahok.
(aan/nrl)