Menkes: Warga DKI, KJS Tak untuk Semua Warga & Penyakit

Menkes: Warga DKI, KJS Tak untuk Semua Warga & Penyakit

- detikNews
Senin, 11 Mar 2013 13:49 WIB
Menkes Nafsiah Mboi (dok detikcom)
Jakarta - Kartu Jakarta Sehat (KJS) menuai kritik karena membuat kewalahan rumah sakit. Namun interpretasi warga DKI perlu diluruskan terhadap program ini.

"KJS yang sebelumnya atau di daerah lain dinamakan Jamkesmas, itu hanya digunakan untuk rakyat miskin. Masalahnya di DKI, interpretasi masyarakat, menganggap bahwa KJS adalah program untuk menggratiskan semua biaya pengobatan di semua lapisan masyarakat. Ini yang menjadi masalah," jelas Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi.

Hal itu disampaikan Nafsiah usai penekenan nota kesepahaman tata kelola kemitraan sehat antara Kemenkes dengan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) di Kementerian PDT, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nafsiah menjelaskan, sistem KJS ini sebenarnya seperti sistem asuransi. Tidak semua jenis penyakit bisa ditutup dengan sistem ini, hanya beberapa penyakit.

"Interpretasi ini yang perlu kita luruskan. Program KJS sebenarnya bagus. Akan tetapi masyarakat Jakarta juga harus tahu bahwa tidak semua masyarakat bisa mengakses KJS dan tidak semua penyakit bisa ditutup dengan KJS," tegas Nafsiah.

Mengenai panggilan 119 yang bisa mengecek ketersediaan kamar rumah sakit jaringan KJS, Nafsiah mengingatkan sementara tak semua RS masuk di dalamnya.

"Yang perlu dicatat bahwa sistem 119 di DKI sampai saat ini baru mencakup 10 rumah sakit saja," tutur Nafsiah.


(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads