Ahok menjelaskan dana tersebut digunakan untuk menjamu tamu yang datang.
"Uang konsumsi itu kalau ada tamu datang, makan, snack, rapat tadi misalnya kan mesti beli. Lain lagi, kalau ada event, misalnya ada prasmanan untuk makan. Kamu hitung aja, Rp 30 ribu per orang mana ada makan enak untuk prasmanan? Kalau Rp 50 ribu, 100 orang, sudah Rp 5 juta sehari. Kalau 20 hari saja, sudah Rp 100 juta. Setahun berapa? Coba hitung," papar Ahok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok mengedepankan transparansi dalam setiap penggunaan anggaran, termasuk anggaran makan Rp 1,5 miliar.
"Kami transparan. Justru kami sengaja buka, kami kasih Anda, biar Anda nilai sendiri," ujar suami Veronika Tan ini.
Pria yang menjuluki dirinya 'Polisi jahat Pak Gubernur' ini menambahkan demonstran yang bertandang ke kantornya juga dijamu makanan.
"Untuk demonstran juga kami kasih. Tapi, kalau demonya di luar nggak saya kasih. Kalau sudah masuk ke dalam, sisa tinggal 20-30 orang, itu kami kasih makan," kata pria berkacamata ini.
(aan/nrl)