.webp)
"Umur setahun panas, dibawa ke spesialis anak. Katanya, ada masalah di katup jantung pembuluh darah. Anak saya terus minum obat dari umur setahun sampai sepuluh tahun," jelas Syahril yang ditemui di ruang humas RSCM, Salemba, Jakarta, Rabu (6/3/2013).
Kemudian, akhir-akhir ini sang bocah mengeluh kepada ibunya dadanya sakit. Orang tua mana yang tak tega melihat derita anaknya. Rikke pun dibawa ke RS Otorita Batam. Tapi alangkah kagetnya, biaya Rp 150 juta harus disediakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Jamkesmas, Rikke juga dirujuk ke RSCM. Berbekal surat keterangan rujukan mereka berangkat ke Jakarta dengan membawa uang pinjaman dari tetangga dan kerabat Rp 7 juta.
"Kalau memang anak saya tidak bisa diterima di kota besar ini, saya mengambil kesimpulan bahwa takdir saya memang begini. Saya balik saja ke kampung. Saya pasrah kepada Tuhan," jelas Syahril.
Sudah hampir seminggu keluarga ini berada di Jakarta. Tapi ruang perawatan penuh. Mereka pun menumpang di rumah warga dengan biaya kost 1 bulan Rp 500 ribu. Tak hanya itu, mereka pun mendapat informasi kalau dokter yang menangani tengah berada di luar negeri.
"Penanganan RSCM hanya sekali, tanggal 6 Februari 2013. Selebihnya disuruh menunggu. Ibunya, dua hari sekali mengecek ke RSCM. Belum ada kabar sampai hari ini," terang Syahril yang masih berharap anaknya bisa ditolong.
Sedang pihak RSCM mengaku masih mengupayakan ruangan untuk merawat Rikke. "Kami juga harus koordinasi. Mohon dimaklumi, pasien di sini banyak. Jadwal dokter sudah padat. Kalau datang sedari awal ke sini (bagian humas), pasti kami bantu," kata Kepala Bagian Humas RSCM Sulastin.
(ndr/mad)
