"Dunia kehilangan salah satu sosok pemimpin negara yang berani dan tegas. Ia berjuang penuh totalitas untuk kepentingan rakyatnya. Chavez adalah pembela rakyat miskin di Venezuela sekaligus pelopor demokrasi sosialis dan integrasi Amerika Latin," kata Fadli dalam siaran pers, Rabu (6/3/2013).
Selain itu, Chavez dinilai Fadli termasuk pemimpin negara yang berani secara lantang meneriakkan anti imperialisme dan mengkritik secara keras globalisasi neoliberal serta kebijakan luar negeri Amerika Serikat di era Bush. Sehingga, walaupun sebagian pihak di negara Barat tak menyukainya, namun rakyat Venezuela mencintainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sikap tegas Chavez dalam membela hak rakyat miskin, menurut Fadli, sangat patut dicontoh. Ia berani mengambil risiko atas setiap kebijakan dan tindakannya.
"Selamat jalan Hugo Chavez dalam peristirahatan yang damai dan abadi. Legacy-mu menjadi teladan bagi sebagian orang yang mencintai kemerdekaan," ujar kolektor 45 ribu buku ini.
Chavez meninggal akibat kanker di umur 58 tahun. Wakil Presiden Venezuela Nicolas Maduro akan mengisi kosongnya jabatan presiden untuk sementara sampai pemilu dilakukan dalam waktu 30 hari ke depan.
(van/nrl)