Letusan Masih Terjadi di Gunung Rinjani
Selasa, 05 Okt 2004 01:40 WIB
Bandung - Letusan Gunung Barujari, anak gunung Rinjani di Pulau Lombok hari Senin (4/10/2004) masih terjadi disertai lontaran material pijar. Dari pengamatan tim Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) yang mendaki ke puncak Rinjani hari ini, titik pusat letusan ternyata berada di lereng sebelah uatara anak gunung itu.Meski letusan-letusan masih terjadi, namun belum ada indikasi perubahan muka air kawah danau Segara Anakan di gunung itu. Sampai saat ini, belum dikhawatirkan adanya ancaman banjir lahar dingin dari letusan di gunung itu, tutur Dr Ir Syamsul Rizal, Kasubdit Pengamatan Gunung Api Wilayah Timur DVMBG kepada detikcom di Bandung, Senin (4/10/2004) malam.Dari laporan yang masuk hingga Senin malam ini, letusan-letusan masih terjadi dengan interval waktu antara 30-160 menit. Tinggi asap kalau dilihat dari puncak Rinjani sekitar 600 meter. Kalau dari titik pusat letusan, ketinggian kolom asap berarti mencapai 1.600-an meter, tuturnya lagi.Untuk diketahui, titik tertinggi di Gunung Rinjani berada pada ketinggian 3.726 meter dari permukaan air laut. Di tengah-tengah gunung itu, terdapat danau kawah yang cukup elok. Di kawah itu, muncul anak gunung yang kemudian dikenal dengan sebutan dalam bahasa Sasak, Gunung Barujari atau Gunung Anyar yang berarti gunung baru.Syamsul Rizal menambahkan bahwa timnya saat ini berada di puncak Gunung Plawangan, yang merupakan jalur untuk menuju ke arah danau. Tapi mendekati danau kawah saat ini amat berbahaya, karena ada kemungkinan lontaran material pijar, tambahnya.Dari pengukuran yang dilakukan, aktivitas seismik di gunung itu masih didominasi gempa-gempa letusan, yang masih terus terjadi. Untuk sementara, Gunung Rinjani masih ditetapkan dalam status Siaga atau Level III. Pendakian ke gunung itu, untuk sementara dilarang, tegasnya.Status Siaga itu menurutnya sudah ditetapkan pihaknya sejak tanggal 2 Oktober 2004 lalu.
(dit/)