Demikian disampaikan Deputi Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) V. Sambudiyono dalam Raker Pemberdayaan Alternatif untuk Memerangi Narkoba di Pekanbaru, Selasa (5/3/2013). Menurutnya, semua pihak harus bersama-sama memberantas peredaran narkoba.
"Narkoba ini lebih jahat dari terorisme," jelas Sambudiyono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi ini naik dibandingkan angka prevalensi di Indonesia tahun 2008 yang mencapai 0,21 persen," katanya.
Bila kondisi tersebut dibiarkan, maka tingkat prevalensi pada 2015 akan mencapai 2,8 persen. Artinya pengguna narkoba bisa tembus di angka 5,1 juta orang.
Sambudiyono mengatakan, saat ini peredaran narkoba semakin cangih dan melibatkan pihak yang memiliki modal besar. Jaringannya juga lintas negara. "Mereka terus melakukan propaganda untuk memuluskan bisnis haramnya ke tengah masyarakat," katanya.
Di lain pihak, kepedulian masyarakat relatif rendah. Alhasil peran pemerintah dan penegak hukum dirasakan tidak sebanding dengan lajunya peredaran narkoba.
"Benteng terkuat memerangi narkoba itu ada pada keluarga. Kita harapkan semua pihak berani menyatakan diri untuk memerangi narkoba ini," tutupnya.
(cha/try)