"Memang sangat hati-hati. Ada satu kekuatan juga yang masih bisa dimainkan juga oleh mantan ketua umum Partai Demokrat, di mana DPD dan DPC memang dikuasai kekuatan Anas," kata pengamat politik dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Arman Salam, kepada wartawan, Senin (4/3/2013).
KLB, menurut Arman, akan menjadi pergantian kepengurusan PD. Anas bisa saja menyisipkan orang-orangnya dalam pengambilan keputusan penting di kongres PD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama memimpin PD 3 tahun ini, Anas memang rutin keliling konsolidasi. Kekuatan Anas harus diwaspadai oleh Majelis Tinggi PD, agar target KLB sesuai harapan.
"KLB ini akan alot sekali, cenderung bahaya kalau tidak disiapkan dengan matang," kata Arman.
Menurutnya yang paling efektif saat ini adalah menunjuk seorang pelaksana tugas (plt) ketua umum PD. Mungkin plt bisa ditunjuk untuk memimpin konsolidasi sebelum KLB digelar.
"Sementara plt diharapkan bisa memimpin Partai Demokrat ke depan. Ada waktu untuk melakukan konsolidasi ke bawah. Membutuhkan waktu untuk konsolidasi sebelum KLB," kata Arman.
Konsolidasi bisa dilakukan secepatnya yaitu sebelum 9 April, waktu ketua umum PD harus meneken pengusulan caleg ke KPU. Majelis Tinggi PD bisa saja merombak caleg yang sudah disiapkan oleh Anas.
"Saya kira caleg ini kan juga dua hal akan menentukan, siapa orang siapa. Kita ketahui juga memang susunan caleg sudah didesain oleh Anas, saya kira akan ada perubahan signifikan untuk bagaimana mendesain kekuatan baru," katanya.
Dia yakin sekali Majelis Tinggi PD di bawah komando Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mampu memastikan KLB berjalan lancar. Meski tugas berat adalah memulihkan elektabilitas PD ke nomor 1.
"Saya kira SBY ini juga seorang politikus yang cukup handal. Menurut saya bisa diperhitungkan," tandasnya.
(van/nrl)