Menengok Pesan-pesan Anas Lewat Twitter & Status BBM

Menengok Pesan-pesan Anas Lewat Twitter & Status BBM

- detikNews
Senin, 04 Mar 2013 10:02 WIB
Jakarta - Anas Urbaningrum seperti memberi sinyal lewat twitter dan status BlackBerry Messsenger (BBM). Anas seolah memberi perlawanan. Diawali dahulu dengan status di BBM 'politik para Sengkuni', 'ojo dumeh', hingga 'ojo kagetan'. Kini Anas juga bersuara lewat twitter.

Anas pada Minggu (3/3) malam sempat ngetweet sejumlah pesan yang bertanda pagar #pesanayah. Lewat akun @anasurbaningrum, dia ngetweet sebanyak 3 kali soal pesan ayah itu.

"Jangan bermuka dua. Beda di depan beda di belakang", "Ojo gampang kuweden. Jangan mudah ketakutan". Tak lupa dia membubuhkan tanda pagar #pesanayah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak jelas apa maksud tweet itu. Walau mendapat sejumlah respons luas, tak ada tanggapan Anas soal #pesanayah itu. Saat dikonfirmasi soal pesan ayah lewat BBM itu pun Anas tak merespons.

Tapi rupanya tweet Anas soal pesan ayah itu malah jadi bahan pembicaraan di twitter. Tweeps kemudian banyak yang ikut-ikutan meniru Anas, mulai dari #pesanemak hingga #pesanistri. Tak jelas maksud tweeps itu apakah meledek atau memberi simpati. Bahkan kemudian muncul juga akun twitter dengan nama pesan ayah.

Jauh sebelum di twitter, Anas banyak memberi sinyal-sinyal lewat status BBM. Yang paling terkenal tak lain 'politik para Sengkuni' yang ditulis Anas menjelang dia menjadi tersangka di KPK. Kebetulan di PD memang ramai wacana agar Anas segera diganti. Tapi apa status itu ada kaitannya tak ada yang tahu. Anas sendiri berdalih dia sedang membaca buku Mahabarata.

Anas sudah ditetapkan KPK menjadi tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah Toyota Harrier terkait proyek Hambalang. Anas dijerat UU Tipikor yang ancamannya hingga 20 tahun penjara. KPK menegaskan memiliki bukti kuat atas kasus Harrier ini. Sedang Anas dalam berbagai kesempatan menepis tudingan menerima Harrier. Anas menyebut dia membeli mobil mewah itu.

(ndr/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads