"Kami mengimbau Presiden SBY harus peduli dengan kematian 8 anggota TNI dan harus mendorong elite-elite pemangku keamanan, seperti Polri untuk segera mengungkapkan kasus itu," ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, dalam siaran pers, Senin (4/3/2013).
Neta mengatakan sudah lebih dari 10 hari kasus penembakan tersebut terjadi, namun sampai sekarang belum juga ada tanda-tanda akan terungkap siapa dalang dari kasus penembakan di dua Kabupaten Papua itu. Dengan tidak terungkapnya kasus itu tentu akan membuat para pelaku merasa besar kepala dan bukan mustahil akan semakin membuat khawatir para aparat yang ditugaskan ke Papua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Neta menambahkan, kasus ini menjadi sejarah terburuk dalam sistem keamanan Indonesia dan Papua Khususnya. Karena baru pertama kali anggota TNI Indonesia bisa ditembaki dan meninggal sebanyak itu dalam sekali serangan.
"Ironisnya, meski belum ada tanda-tanda bakal terungkap, Pemerintah SBY belum juga melakukan tindakan pada elit-elit keamanan yang bertanggungjawab. Padahal seharusnya Presiden segera mencopot Kapolda dan Pangdam Papua serta mengevaluasi posisi Kapolri dan Panglima TNI," imbuhnya.
(spt/trq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini