4 Bukti Jokowi Sayang Bajaj

4 Bukti Jokowi Sayang Bajaj

- detikNews
Sabtu, 02 Mar 2013 11:48 WIB
4 Bukti Jokowi Sayang Bajaj
Jakarta -

1. Hapus Monopoli Bajaj

Jokowi berpesan kepada Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono agar praktek monopoli bajaj segera distop.

"Saya cuma sedikit yang ingin saya sampaikan. Satu, jangan ada monopoli," kata Jokowi usai rapat bersama Koperasi Bajaj dan Kepala Dinas Perhubungan DKI, Udar Pristono, di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2013).

Menurut dia, monopoli bisa dilakukan lewat beragam cara. "Monopoli itu bisa macam-macam. Misalnya, bisa saja saya punya PT kemudian saya mainkan lagi dengan anak perusahaan. Jangan sampai ada itu, Pris," pesan Jokowi.

Jokowi berpendapat masyarakat perlu mendapatkan sosialisasi. "Terangkan ke masyarakat, mungkin kurang detail, kurang rinci. Sekarang jelaskan secara rinci, terbuka, tidak ada monopoli," ujar pria kelahiran 21 Juni 1961 ini.

2. Perhatikan Pool Bajaj

Selain itu, Jokowi meminta agar masalah-masalah kecil diperhatikan.

"Jangan sampai gara-gara pool jadi masalah. Jadi tolong yang kecil-kecil dibantu dengan jurus apalah, atau mau minjem tanahya Pemprov, PPD, artinya semua dapat payung," kata Jokowi usai rapat bersama Koperasi Bajaj dan Kepala Dinas Perhubungan DKI, Udar Pristono, di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2013).

Jokowi mendengar pool menjadi masalah bagi mereka. "Kalau perlu saya turun ya turun, tapi jangan sampailah. Masa gubernur harus turun ngurus BBG, nanti yang di dinas kerja apa?" papar sarjana Kehutanan UGM ini.

3. Sambangi Koperasi Bajaj

Jokowi turun ke lapangan mengkroscek permasalahan sopir bajaj yang mengeluhkan ongkos peremajaan. Ia menemukan berbagai problem pelik dan mencoba mencari solusi.

Kunjungan Jokowi ini terkait dengan aksi demo para pengemudi bajaj di Balai Kota hari Kamis 7 Februari 2013. Mereka mengeluh tidak bisa meremajakan bajaj karena harus menanggung biaya Rp 60 juta.

"Problem realnya banyak ternyata bahwa yang namanya badan hukum bajaj itu harus punya pool. Kedua, harus ada uang jaminan dan ini memberatkan. Ketiga, memang harga bajaj yang mahal sehingga cicilannya tadi saya lihat 1 sopir itu harus Rp 115 ribu per hari. Ini juga saya kira memberatkan," kata Jokowi.

Hal ini disampaikan Jokowi usai bertemu dengan perwakilan sopir bajaj di Koperasi Usaha Bersatu, Jalan Balap Sepeda IV, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (8/2/2013).

Jokowi berpendapat harus dibuat sebanyak-banyaknya distributor atau importir bajaj atau bajaj lokal sehingga ada persaingan harga yang didapat oleh pengusaha atau sopir bajaj menjadi turun.

"Mestinya seperti itu. Kalau yang importirnya distributornya hanya 1 ya terjadinya seperti ini," ujar sarjana Kehutanan UGM ini.

4. Revisi Pergub Bajaj

Jokowi bahkan siap merevisi peraturan agar kisruh bajaj bisa terselesaikan. Ayah 3 anak ini selanjutnya berencana memanggil semua pihak yang terlibat untuk mencari solusi bersama-sama.

"Kalau perlu pergub atau SK-nya diubah ya akan saya ubah. Saya nggak ngerti apakah itu pakai SK atau tidak. Tapi bahwa situasi seperti ini harus diubahlah karena ini merupakan kehidupan rakyat banyak," kata Jokowi usai bertemu dengan perwakilan sopir bajaj di Koperasi Usaha Bersatu, Jalan Balap Sepeda IV, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (8/2/2013).

Masalah dasar, Pak? "Harga bajaj yang pertama. Kedua, mereka harus punya pool dan memberikan uang jaminan, yang tadi gede banget Rp 32 miliar. Oleh sebab itu, saya akan bikin agar ada persaingan usaha yang sehat. Jangan ada monopoli terselubung. Jangan ada permainan yang merugikan," jawab Jokowi.
Halaman 2 dari 5
(aan/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads