Beragam 'Senjata' Penghalau Atapers, Dari Oli Sampai 'Pintu Koboi'

Beragam 'Senjata' Penghalau Atapers, Dari Oli Sampai 'Pintu Koboi'

- detikNews
Jumat, 01 Mar 2013 08:25 WIB
Jakarta - Sebagian besar warga Jakarta pasti pernah melihat sekelompok orang yang asik duduk di atas atap kereta api. Ya, mereka biasa disebut sebagai atapers, meskipun harus bertaruh nyawa mereka tetap nekat duduk di atap kereta yang melaju kencang.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menertibkan para atapers ini. Kahumas PT KAI Daops I, Purbawa mengatakan pihaknya sampai kehabisan akal untuk membuat mereka kapok.

"Kita rutin mengingatkan hampir tiap hari, tapi memang mereka susah enggak pernah kapok," ujar Pubawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya para atapers sudah tahu akan bahaya yang mengancam mereka. Mulai dari terkena setrum sampai terjatuh saat kereta sedang melaju. Namun, tetap saja mereka tidak mengindahkan bahaya tersebut.

"Daya listriknya 15,000 volt kalau kesamber bahaya banget, bisa langsung gosong terus meninggal," kata Pubawa.

Purbawa mengisahkan awalnya PT. KAI sempat menaruh kawat berduri di atap kereta, tapi ternyata tidak ampuh. Kemudian berganti dengan melumuri oli, dan lagi-lagi tidak mempan.

"Mereka mungkin merasa hebat dan kebanggan bagi dia bisa naik di atap kereta," ucapnya.

Dalam catatan detikcom PT. KAI sudah mencoba berbagai "senjata" untuk menghalau ataper. Dari mulai Anjing pelacak, pemberian ceramah oleh Ustad, dan pemakaian cat semprot yang dipasang di beberapa stasiun, seperti Stasiun Kalibata dan Stasiun Manggarai. Hasilnya, sempat terjadi ricuh.

Penumpang yang telah disemprot cat melawan saat hendak ditertibkan. Beberapa di antaranya melempari petugas dengan batu.

Pemasangan bola dari beton seberat 3 kg dan alat sapu-sapu atap berbentuk seperti sapu lidi juga sempat menjadi senjata PT. KAI menghalau atapers. Terakhir pintu koboi, alat ini terbuat dari fiber glass dengan tebal 1 cm, panjang 1,5-2 m, dan lebar 10 cm yang ditempel pada tiang listrik. Dengan alat ini, penumpang akan terkena tamparan. PT KAI mengklaim dengan alat ini, penumpang atapers berkurang hingga 45 persen.


(slm/ahy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads