Identitas 2 TKW yang Diculik di Irak Simpang Siur
Minggu, 03 Okt 2004 18:00 WIB
Jakarta - Hingga Minggu (3/10/2004), kabar dua perempuan asal Indonesia yang disandera di Irak belum ada kemajuan. Jangankan dibebaskan, identitasnya pun masih simpang siur.Semula, nama sandera dilansir bernama Rafikan binti Aming dan Rosidah binti Anom. Tapi kemudian Deplu sedikit meralat, keduanya bernama Rosidah binti Anom, WNI asal Cianjur, Jawa Barat. Sedangkan Rosikam binti Aming (bukan Rafikan binti Aming) adalah WNI asal Sukabumi. Informasi asal keduanya didapat dari Migrant Care, LSM yang concern pada nasib TKI di luar negeri.Tak lama kemudian Migrant Care merilis bahwa kedua TKW beridentitas Rosidah binti Tohir Anim asal Sukaluyu, Cianjur Selatan. Dia berangkat ke Timur Tengah lewat PJTKI Cristal Biru Meuligo dengan tujuan Jordania pada 27 Januari 2003.Nama kedua adalah Rafikah binti Nasim yang diinformasikan berasal dari Cilodog, Sukabumi dan berangkat ke Timur Tengah lewat PJTKI Graha Indo Wihana.Namun, setelah diselidiki, kedua nama versi Migrant Care itu masih segar bugar di tempatnya masing-masing. Rosidah binti Tohir saat ini berada di kampung halamannya. Dia pulang dari Kuwait seminggu lalu. Dia bekerja di negeri kecil itu selama 2 minggu.Rosidah binti Tohir mengaku karena namanya disebut-sebut jadi sandera, banyak wartawan yang menemuinya. Namun tak ada PJTKI atau pun lembaga pemerintah lainnya yang berusaha mencari dirinya.Sedangkan Rafikah binti Nasim saat ini masih bekerja di Kuwait. Dalam wawancara live dengan SCTV dalam Liputan 6 Sore hari ini, Rafikah menyatakan tak tahu menahu soal penyanderaan itu. Dia mengaku tak mengetahui adanya kabar penyanderaan dan kenal nama TKW Rafikah atau pun Rosidah yang dikabarkan disandera. Ketua Umum PJTKI pun menguatkan hal ini.Bagaimana dengan pihak Imigrasi yang tentunya mempunyai data orang-orang Indonesia yang terbang ke luar negeri? Kahumas Ditjen Imigrasi Ade Endang Dahlan mengaku belum menemukan titik terang. Pihaknya masih terus mencari.Akankah ini menjadi utang PR Megawati kepada SBY?
(nrl/)