Hal ini terungkap saat majelis hakim yang diketuai Soeharjono mencecar pertanyaan pada Ahmad Sudrajat, saksi ahli yang juga pimpinan bengkel BMW dan sudah bekerja di perusahaan itu selama 22 tahun. Dia dihadirkan oleh jaksa.
"Kalau kondisinya ya ada benturan. Tapi sekeras apa saya tidak tahu," jawab Ahmad ketika ditanya hasil pengamatannya pada BMW X5 Rasyid dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim), Jalan Dr Sumarno, Nomor 1, Sentra Primer, Penggilingan, Jakarta Timur, Senin (25/2/203).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain bemper dan kaca, yang rusak karena benturan adalah sensor udara terkait penggunaan AC. Sedangkan kondisi airbag, berfungsi normal.
Airbag mulai bekerja saat BMW melaju pada kecepatan tertentu. Namun Ahmad tak bisa menjelaskan rinci mekanisme benturan seperti apa yang bisa menyebabkan airbag mengembang.
Ahmad juga mengatakan bahwa kondisi lampu depan pecah. Airbag hanya mengembang karena ada benturan, dalam kasus Rasyid benturannya ada di sebelah kanan agak ke tengah.
Mobil BMW X5 ini, juga dilengkapi sensor tabrakan. Ada sensor yang memperingatkan bila mobil hendak bertabrakan dengan kendaraan atau benda lain di luar mobil. Sensor ini juga tampak di layar monitor plus sensor bunyi.
"Ada," aku Ahmad ketika dicecar Jaksa Penuntut Umum (JPU) Soimah.
Sedangkan ketika dicecar kuasa hukum Rasyid, Ananta Budiartika mengenai sistem mesin yang otomatis mati setelah tabrakan, Ahmad membenarkannya.
Termasuk kaca yang pecah apakah akibat airbag? "Kalau itu kemungkinan terbentur," jawab Ahmad.
(nwk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini