Sebelumnya, Sangata dan sekitarnya, diguyur hujan deras disertai pasang air laut. Akibatnya, Sungai Sangata yang bermuara ke laut tertahan dan meluap dan merendam rumah warga di 3 desa di Sangata Utara dan 2 desa di Sangata Selatan.
"Terparah di Sangata Utara, korban banjir tercatat 3.023 KK atau sekitar 12 ribu jiwa," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur, Wahyu Widhi Heranata, kepada detikcom melalui telepon, Minggu (24/2/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena akses dari dan menuju Sangata Selatan selama ini mengandalkan jalur darat. Terparah hingga 2 meter, setinggi leher orang dewasa," ujar Wahyu.
"Saya sekarang masih di jalan ke Sangata, sekitar 5 jam dari Samarinda. Sekaligus membawa logistik selain dari BPBD Kaltim juga dari Dinas Sosial Kaltim. Ada permintaan tambahan tenda untuk pengungsi," tambahnya.
Meski begitu hingga sore ini, berdasarkan informasi ketinggian air perlahan mulai menyurut meski belum signifikan. PT PLN (Persero) Sangata juga terpaksa memadamkan aliran listrik sehingga hampir seluruh wilayah Sangata tidak teraliri aliran listrik, lantaran ketinggian air mengancam gardu trafo.
"Puncaknya ketinggian air memang diperkirakan malam tadi. Sesuai informasi Kepala BPBD Kutai Timur Zainudin meminta back up BPBD Kaltim. Kami di BPBD Kaltim memang berperan sebagai back up," tutup Wahyu.
(nwk/nwk)