Anas dan Perumpamaan-perumpamaan untuk Dirinya Sendiri

Anas dan Perumpamaan-perumpamaan untuk Dirinya Sendiri

- detikNews
Minggu, 24 Feb 2013 06:34 WIB
Anas dan Perumpamaan-perumpamaan untuk Dirinya Sendiri
(foto: detikFoto)
Jakarta - Sudah hampir 2 tahun kasus dugaan korupsi proyek Hambalang bergulir menyeret nama Anas Urbaningrum. Selama itu pula Anas dihadapkan
dengan desakan-desakan sejumlah kader Partai Demokrat untuk berhenti dari jabatannya sebagai Ketua Umum.

Beberapa kali Anas mencoba menjelaskan posisi sebenarnya dalam partai berlambang mercy itu. Tak pernah gamblang, Anas selalu menggunakan perumpamaan-perumpamaan yang mengundang tanda tanya banyak pihak.

Perumpamaan apa saja yang dipakai Anas sebagai gambaran dirinya?

Bayi yang Tidak Diinginkan

(dok. detikFoto)
Saat mengumumkan dirinya berhenti dari jabatannya sebagai Ketum PD, Anas sempat menyinggung Kongres Bandung 2010. Di kongres itu, Anas merasa kalangan elite partai tak mengharapkannya menjadi Ketum PD. Ia pun memperumpamakan dirinya adalah bayi yang lahir tanpa diharapkan.

"Kalau mau ditarik agak jauh ke belakang, sesungguhnya ini pasti terkait dengan kongres Partai Demokrat. Intinya Anas adalah bayi yang lahir tidak diharapkan," ujar Anas dalam jumpa pers di Kantor DPP Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakpus, Sabtu (23/2).

Anas mengaku telah merasakan adanya rangkaian peristiwa politik yang menyudutkan dirinya.

"Peristiwa organisasi di partai Demokrat, pada titik ini saya belum menyampaikan secara prinsip, tapi ada konteks jelas menyangkut rangkaian proses politik itu," kata Anas tanpa merinci pernyataannya.

Dalam Kongres PD di Bandung, Anas berhasil menyingkirkan calon lainnya Marzuki Alie dan Andi Mallarangeng.

"Saya tidak ingin cerita lebih panjang, pada waktunya saya akan cerita," kata Anas.

Manusia Merdeka

(dok. detikFoto)
Setelah turun dari kursi Ketum PD, Anas menyebut dirinya sebagai manusia yang merdeka. Sebelumnya, suami dari Athiyyah Laila ini melepaskan jaket biru kebesaran partai berlambag mercy itu.

"Saya masih pakai jaket kebesaran Partai Demokrat. Tetapi segera setelah ini saya akan melepas jaket ini dan saya akan menjadi manusia yang bebas dan merdeka," ujar Anas dalam jumpa pers di kantor DPP PD, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2).

Anas menambahkan, bukan berarti selama ini dia tidak bebas dan merdeka dengan mengenakan jas kebesaran PD.

"Saya sampaikan selamat berjuang kepada kader di seluruh Indonesia berjuang sesuai dengan pilihan yang merdeka," tuturnya.

Bukan Firaun

(dok. detikFoto)
Banyak pihak yang mempertanyakan ketidakhadiran Anas saat penandatanganan pakta integritas PD di Cikeas pada Minggu (10/2) lalu. Anas yang tidak datang karena sakit, mengatakan bahwa dirinya bukan Firaun yang selalu sehat.

"Sakit itu biasa karena itu manusiawi. Kalau sehat terus itu firaun," kata Anas dengan senyum di kantor DPP PD di Jl Kramat Raya, Jakarta, Kamis (14/2).

Anas menjelaskan, saat penandatanganan pakta integritas di Cikeas pada Minggu (10/2) dia absen karena memang sedang tidak fit. Dia pun mengaku sudah meminta izin.

"Kebetulan saya memang sedang tidak fit, sehingga saya minta izin pada kesempatan hari itu," terang Anas yang memakai jas berwarna biru dengan didampingi koleganya di PD antara lain Saan Mustopa dan Denny Kailimang.

Sayangnya Anas tak mau bercerita soal sakit apa yang dideritanya? "Saya tidak bisa mendefinsikan secara teknis karena bukan dokter. Pokoknya nggak enak lah. Ini obat khusus yang diracik untuk meningkatkan stamina politik. Itu kata Pak Sartono begitu," urainya.

"Alhamdulillah sudah kembali beraktivitas normal," tambahnya.
Halaman 2 dari 4
(sip/trq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads