Tersangka Santi Magdalena br Manurung (39) menyatakan, penculikan yang dilakukannya murni karena uang. Semula memang dia menuntut tebusan Rp 2 miliar, tapi bersedia negosiasi.
"Aku sudah mau turun jadi Rp 200 juta, karena tak ada tanggapan, tak kuperhatikan lagi," kata Santi saat memberikan keterangan kepada wartawan Jumat (22/2/2013) di Mapolres Deli Serdang di Lubuk Pakam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dipicu sakit hati dan dendam kepada orangtua korban, Selo kemudian diikat. Mulutnya diplester, sementara kaki dan tangan diikat dengan tali rafia. Lalu disembunyikan di dalam rumah. Dia kemudian mengirim SMS meminta tebusan dan tetap beraktivitas seperti biasa.
Selama masa penculikan, korban tidak diberi makan. Dia mengaku baru tahu korbannya meninggal pada Selasa (19/2/2013).
"Aku tidak ada niat membunuh dia. Aku cuma mau uang, untuk biaya hidupku," kata Santi yang berbicara dengan menggunakan penutup wajah.
Mengetahui korbannya meninggal, Santi kemudian memasukkan mayat Selo ke dalam goni. Lalu dibuang di belakang rumahnya. Mayat itu ditemukan polisi dengan bantuan anjing pelacak pada Selasa malam sekitar pukul 21.45 WIB.
(rul/try)