Pengguna Atribut Militer di Semarang Dirazia, 5 Stiker & 2 Helm Disita

Pengguna Atribut Militer di Semarang Dirazia, 5 Stiker & 2 Helm Disita

- detikNews
Kamis, 21 Feb 2013 15:36 WIB
Foto: angling adhitya p/detikcom
Semarang - Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/5 Diponegoro menggelar operasi penegakan ketertiban di Semarang. Hasilnya, lima stiker militer dan dua helm militer disita karena dipakai bukan oleh anggota TNI.

Operasi bersandi 'Cakra Bhakti Keris I 2013' itu digelar di sekitar Jl S. Parman Semarang, sekitar pukul 11.00 WIB, Kamis (21/2/2013). Wakil Komandan Satuan Pelaksana Pemeliharaan Ketertiban Denpom IV/5 Semarang, Letnan Satu CPM Tri Yuwono mengatakan, selain menyita helm dan stiker, pihaknya juga menilang dua anggota yang tidak memiliki kelengkapan fisik kendaraan dan tidak membawa STNK.

"Ada yang STNK-nya ketinggalan dan spion tidak terpasang," kata Tri Yuwono di lokasi, Kamis (21/2/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait lima stiker dan dua helm, Tri Yuwono menambahkan, tidak seharusnya warga sipil memakainya. Bahkan anggota keluarga TNI pun dilarang mengenakan atribut itu.

"Kalau beli stiker, ada aturannya. Yang berhak tentara dengan cara menunjukkan kartu tanda anggota aktif. Kalau helm harus dipakai anggota TNI, keluarga tidak boleh," jelasnya.

Sejak awal tahun 2013 hingga hari ini, lanjut Tri, setidaknya operasi sudah dilaksanakan empat hingga lima kali dan menemukan sekitar 20 pelanggaran. Bagi yang melanggar nantinya akan ada sanksi berupa panggilan dari pengadilan militer (dilmil) hingga penundaan pangkat.

"Hari ini, ada empat pelanggaran dari TNI AD. Yang kena tilang nanti lanjut ke sidang di Dilmil. Sanksi administrasi ada," tandasnya

"Rencananya setiap bulan kita lakukan empat sampai lima kali razia. Bulan ini sudah tiga kali," imbuh Tri.

Kendaraan yang berlalu lalang di Jl S Parman cukup banyak dan melaju dengan kencang, sehingga beberapa kendaraan berstiker militer, lolos. Petugas hanya berhasil menghentikan hanya 5 kendaraan.

"Sasarannya kelengkapan di jalan, trafficking, peredaran narkoba, perkelahian, penyeberangan imigran gelap," paparnya.

(alg/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads