Kediaman Dedi yang berlokasi di Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, sepi. Tidak ada aktivitas mencolok yang terlihat di rumah kontrakan nan sederhana bercat putih dan coklat itu.
"Kosong, soalnya tadi katanya ke Polres semua," kata Dewi, istri Ketua RT 01, di rumahnya, Selasa (19/2/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewi maupun Yani tidak habis pikir saat mengetahui kelakuan miring ayah 4 anak itu.
Dewi mengatakan Dedi dan keluarga sudah setahun tinggal di rumah itu. Keluarga kecil itu tertutup dan tidak suka bergaul.
"Tetapi belum pernah lapor. Sudah saya ajak lapor dulu, tetapi iya-iya saja. Saya juga kaget kan katanya udah lama tetapi kok baru terkuak sekarang. Saya juga baru tahu dari tetangga tadi pagi," ujar Dewi yang mengenakan baju gamis warna coklat dan kerudung hijau tua itu.
Dewi menceritakan istri Dedi, memiliki usaha menerima pesanan kue dan nasi box. "Jadi nggak punya waktu, sibuk cari nafkah. Istrinya itu tulang punggung keluarga," ujar dia.
"Kalau Dedi katanya bisnis, tetapi saya tidak tahu bisnis apa," lanjut Dewi.
Yani mengisahkan istri Dedi dahulunya orang berada. Ia membuka usaha katering.
"Tadinya itu (istri Dedi) orang kaya. Punya rumah makan terkenal, besar. Tetapi pas orang tuanya meninggal, usahanya bangkrut. Jadinya dia pindah-pindah ngontrak kayak di sini," papar Yani.
Yani kaget mengetahui ulah Dedi. "Masa tega sama anak sendiri, anak kandung," ujar Yani.
Rasa kaget yang sama juga dirasakan seorang tetangga Dedi lainnya. Perempuan yang biasa disapa Emak itu mengaku tidak habis pikir mengetahui kelakuan Dedi.
"Emak kaget dengarnya. Nggak nyangka, nggak pernah kepikiran. Kaget," kata perempuan berusia 70 tahun itu.
(aan/nrl)