"Universitas Harvard pun saat ini sudah jalankan kuliah online. Jadi sangat tidak mungkin kita menghentikan masuknya perguruan tinggi asing ke Indonesia," ujar Wapres Boediono.
Hal tersebut dikatakannya dalam sambutannya pada pembukaan Musyarawah Nasional III Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP PTSI). Acara berlangsung di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (19/2/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah kita ingin menutup diri sepeti Korea Utara? Tidak mungkin. Jadi semua sektor pasti akan terkena dampak globalisasi," tambahnya.
Sebagai perbandingan, Boediono menyebut anak didik di Indonesia ditangani oleh perguruan tinggi swasta dengan persensate 60 persen. Sisanya 40 persen ditangani oleh perguruan tinggi negeri.
"Kalau bicara kualitas lulusannya sebenarnya tidak ada kompromi. Kita harus memenuhi standar minimum," kata Boediono.
Pada kesempatan itu, Boediono menyarankan perguruan tinggi swasta dapat memanfataan teknologi informasi dalam melakukan kegiatan belajar- mengajar.
"Sekarang memang belum banyak materi online kuliah dan belum banyak lengkap. Pakai dulu, tapi kembangkan online secara murah," terangnya.
(fiq/lh)