Pemprov DKI Berharap JICA Jadi Konsultan Proyek MRT

Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berharap Japan International Cooperation Agency (JICA) dapat menjadi konsultan proyek mass rapid transit (MRT), tidak hanya sebagai investor.

"Ya jujur saja, kita kan tidak ada satu orang pun yang pernah tahu sistem MRT. Jadi kita minta mereka (JICA) tidak hanya konsultan, tetapi bila perlu menaruh orang," kata Basuki di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (18/2/2013).

Dia berharap JICA membantu melaporkan data mengenai proyek kepada Pemprov. "Minimal dia (JICA) bantu kami disana, dulu kan masukan sudah jalan, sekarang teknisnya yang mengawasi," ujarnya.

Pihak JICA telah melakukan pertemuan dengan pihak Pemprov dan memberikan pinjaman ke Indonesia untuk proyek MRT Lebak Bulus-Bundaran HI senilai Rp 15 triliun. Dari pinjaman tersebut, sebesar 49% ditanggung pemerintah pusat dan 51% ditanggung Pemprov DKI.

"Makanya kita kaji lagi, kita panggil dirutnya dulu," terang Basuki.

Pembangunan tahap I proyek MRT akan menghubungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI sepanjang 15,7 km dengan 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah) ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2016.

MRT tahap I Lebak Bulus-Bundaran HI, koridor utara-selatan, jalur MRT terdiri dari 13 stasiun MRT.

Sebanyak 7 stasiun sepanjang 7 Km berada di atas (elevated/layang) yaitu stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Jalan Sisingamangaraja.

(fdn/fdn)