"Sekarang hanya tinggal 20 persen saja. Jadi ibarat orang cicil rumah. Sisa 20 persen itu masalah komunikasi saja saya kira, tentu ada pertimbangan-pertimbangan lain," ujar Agung di kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (18/2/2013).
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali menyinggung persoalan Lapindo dalam rapat Paripurna. Menurut Agung, pernyataan SBY tersebut hanya sebagai peringatan agar pembayaran Lapindo kepada warga yang terkena dampak segera diselesaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tertunggaknya pembayaran oleh pihak Lapindo dikarenakan adanya gangguan. Sayangnya, Agung enggan menyebut gangguan yang dimaksud. "Saya sudah dapatkan informasi bahwa pihak lapindo segera akan selesaikan," kata Agung.
Agung juga menegaskan bahwa tidak ada batas waktu yang diberikan kepada Lapindo dalam pembayaran ganti rugi yang saat ini masih tersisa sekitar 20 persen. "Tidak ada batasan waktu. Tapi kalau dibiarkan juga tidak menguntungkan pihak lapindo," terangnya.
Pada rapat Paripurna kali ini, SBY kembali menyinggung soal bahaya banjir di waduk Lapindo. Namun Agung menilai hal itu tidak terkait dengan pernyataan politis SBY, mengingat SBY berada di Partai Demokrat dan Agung berada di Golkar.
"Kemarin juga beliau soroti soal pentingnya jaga tanggul-tanggul, karena akhir-akhir ini banyak bencana banjir karena jebolnya tanggul. Saya tidak melihat itu argumentasi politis, hanya mengingatkan kita semua," ujarnya.
"Saya kira itu bagus sekali, sependapat untuk perkuat. Karena mereka yang belum dibayar ini bisa ganggu kerja Lapindo," imbuhnya.
(fiq/fdn)