"Di sana semua kita tahu ada beberapa anggota dari Polres Jaksel, yang melaksanakan pengamanan sampai mengeluarkan tembakan gas air mata. Jadi kronologi peluncuran buku tersebut terkait dengan penampilan dari musikus reggae. Kapasitas gedung diketahui 150 kursi," jelas Kapolres Jaksel Kombes Pol Wahyu Hadiningrat di kantornya, Jalan Wijaya II, Jaksel, Senin (18/2/2013).
Tiket yang disediakan pihak panitia, imbuhnya, untuk 200 orang seharga Rp 30 ribu. Sekitar pukul 20.30 WIB, ada 300 orang lain di luar gedung yang ingin masuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian melempar botol. Melihat kondisi ini manajemen Tee Box meminta pengamaman. Ketika datang, situasi sudah tidak bisa diamankan. Kondisi sudah saling dorong-dorongan sampai akhirnya kita tembakkan gas air mata," papar dia.
Tindakan polisi itu, jelasnya, bukan membubarkan acara budaya melainkan mencegah adanya korban, karena kapasitas gedung yang sudah overload.
Sementara HRD Tee Box Cafe Herio menegaskan pihaknya hanya menerima informasi acara itu dihadiri 75 orang dan tanpa menjual tiket.
"Jadi kalau penjualan tiket di luar pengetahuan Tee Box. Makanya pengamanan pada saat itu tidak ketat. Karena tidak ada penjualan tiket. Jadi saya tekankan, bukan HTM (Harga Tiket Masuk). Kalau untuk masuk itu harus membeli buku. Jadi buku kalaupun ada penjualan tiket harus ada izinnya," jelas Herio di tempat yang sama.
(nwk/nrl)