"Sebab para mahasiswa lah yang selama ini paling getol meneriakkan golput. Bayangkan saja di Indonesia ini jumlah mahasiswa sangat signifikan. Suara-suara para aktivis yang menyerukan Golput tentu sedikit banyak akan memberikan efek resonansi kepada mahasiswa lain dan masyarakat," kata Ketua KPU Husni Kamil Manik, dalam siaran pers yang diterima detikcom, Senin (18/2/2013).
Husni menyampaikan kekhawatiran tersebut sewaktu memberi kuliah umum dihadapan 300 mahasiswa di Universitas Haluoleo (Unhalu), Kendari, Sulawesi Tenggara. Husni menuturkan, mahasiswa adalah penggerak intelektual yang vital dalam gerak bangsa, tak terkecuali menggerakkan ke arah golput.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Husni melanjutkan, mahasiswa harus berperan aktif menyadarkan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. Mahasiswa juga harus tetap mengawal proses Pemilu, sebagaimana sejak Pemilu 1999, agar terhindar dari kecurangan-kecurangan. Kuantitas besar mahasiswa bisa dimanfaatkan.
"Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 2.647 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta dengan jumlah dosen sekitar 270 ribu orang dan mahasiswa 4.273.000. Kumpulan kaum intelektual dalam jumlah yang besar ini merupakan kekuatan yang maha dahsat untuk melakukan perubahan sosial di tengah-tengah masyarakat," tutur Husni.
(rvk/rvk)