Jokowi Disarankan Beri Aturan Reward & Punishment untuk Pejabat DKI

Jokowi Disarankan Beri Aturan Reward & Punishment untuk Pejabat DKI

- detikNews
Minggu, 17 Feb 2013 10:07 WIB
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo telah melakukan reshuffle pejabat Pemprov DKI secara besar-besaran pada Kamis (14/2) lalu. Setelah langkah itu dilakukan, Jokowi disarankan untuk membuat aturan reward dan punishment yang jelas bagi pejabat DKI.

Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti Yayat Supriyatna menilai wajar Jokowi melakukan reshuffle. Jokowi dinilai khawatir pejabat lama yang biasa bekerja dengan gaya kepemimpinan berbeda tak bisa mengikuti ritme kerja suami Iriana itu.

"Perubahan jabatan itu identik dengan penyegaran, untuk menyamakan ritme, karena ritme Gubernur DKI Jakarta yang sekarang berbeda dengan ritme gubernur yang dulu," kata pengamat perkotaaan Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna, saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (16/2/2013) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yayat menilai Jokowi tak ingin mengambil risiko ada pejabat yang tak bisa bekerja mengikuti perintahnya dan akhirnya menyebabkan program kerja yang disusun tak berjalan. Oleh karena itu, Jokowi mencari bawahan yang bisa diajak bekerja sama.

"Gubernur programnya begitu tajam, Jadi jika dibawahnya tidak mampu mengikuti ya nanti repot," ujarnya.

Yayat mengatakan, Gubernur harus berani memberikan indikasi pencapaian target kepada pekerja dibawahnya. Jadi nantinya akan ketahuan mana petugas yang kecepatan kerjanya sama dan mana yang tidak.

"Jadi nanti setiap 3 bulan atau 6 bulan akan dilakukan evaluasi terutama pada dinas pekerjaan umum, perhubungan dan perumahan. Karena bidang-bidang tersebut sangat strategis dan nantinya akan terlihat kesiapan para staff," ujarnya.

Yayat mengatakan lagi, sebaiknya para petugas yang baru melakukan tes kesehatan terlebih dahulu sebelum menjabat sebagai pejabat pemprov ataupun Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD). Ditambah gubernur juga harus memberikan suatu reward kepada petugas yang rajin dan berani lembur.

"Sebaiknya para petugas nantinya lakukan tes kesehatan dulu. Daripada ditengah jalan mengundurkan diri karena merasa tidak mampu. Dan gubernur juga harus memberikan intensif atau reward bagi pejabat yang berprestasi," imbuh Yayat.

Seperti yang diketahui, Gubernur DKI Jakarta melakukan reshuffle kepada 20 pejabat Pemprov dan SKPD. Pada saat itu Jokowi menegaskan, semua jabatan yang diberikannya adalah tempat yang terbaik. Oleh karenanya, Jokowi pun mengimbau kepada seluruh SKPD yang baru saja dilantik untuk bekerja keras membangun kota Jakarta.

"Semua ruang jabatan yang diberikan adalah tempat terbaik dari Jakarta sebagai tempat pengabdian untuk kota Jakarta. Oleh sebab itu, mari kita kerja keras bersama-sama untuk kota ini. Terima kasih," tegas Jokowi di Balai Kota.

(spt/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads