Medan - Sebelum menjalani eksekusi pidana mati, Namsong Sirilak sempat menghubungi putranya Sankisuk (12). Namun, wanita berusia 32 tahun ini batal menelpon suaminya Somsak akibat sudah keburu dijemput pihak kejaksaan.Menurut ayah angkat Namsong Erliyanto Harahap, komunikasi terakhir antara ibu dan anak tersebut terjadi pada pukul 17.00 WIB. "Namsong sempat menghubungi anaknya dan berbicara dalam bahasa Thailand selama 5 menit," ujar Erliyanto kepada
detikcom di RS Pirngadi, Medan, Jumat (1/10/2004).Ia mengaku, tidak mengerti apa yang dibicarakan Namsong. "Saya hanya tahu bahwa anaknya sempat bertanya kapan ibu pulang lalu Namsong menjawab belum pasti karena masih sibuk," tuturnya.Erliyanto menjelaskan kontak melalui telpon itu dilakukan Namsok langsung dari dalam LP Kelas IA Tanjung Gusta, Medan. Namun, rencana untuk menelpon Somsak akhirnya batal dilakukan Namsong.Namsong sedianya akan menghubungi Somsak pada pukul 19.00 WIB. Rencana tersebut batal karena petugas kejaksaan sudah menjemput pada pukul 17.30 WIB.Erliyanto mengungkapkan, Namsong hanya menitip pesan agar menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang memberi perhatian terhadap kasus yang dihadapinya. "Tidak ada alasan khusus penyampaian terimakasih itu hanya semata-mata karena terima kasih kasusnya diperhatikan saja," tandasnya. Dirinya mengaku merasa terhormat saat diminta Namsong untuk mengurusi perabuan jenazah. "Saya berjanji akan melakukan dengan baik," ujarnya. Perabuan jenazah Namsong sendiri akan dilakukan di Krematorium Vihara Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang. Setelah itu, abu akan dilakukan disemayamkan di vihara minimal selama sehari. Lalu kemudian abu tersebut akan dikirim ke Thailand.
(ton/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini