"Kami membentuk tim khusus dari Polrestabes dan Polsek-polsek, dengan menugaskan dua sampai tiga anggota polisi untuk melakukan pengamanan di seluruh gereja di Makassar, baik pengamanan terbuka dan tertutup," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Wisnu Sandjaya saat ditemui detikcom di ruangannya, Kamis (14/2/2013).
Gereja yang dilempari molotov yakni dua gereja, Gereja Tiatira di Malengkeri dan Gereja Toraja Mamasa di jalan Dirgantara pada minggu dini hari lalu (10/2) dan tiga gereja pada Kamis dini hari tadi (14/2), yakni GKI di jalan Samiun, Gereja Toraja di Jalan AP Pettarani II dan Gereja di Jalan Gatot Subroto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan di dua gereja lainnya, yakni Gereja Toraja di jalan AP Pettarani II dan Gereja di jalan Gatot Subroto, Wisnu menyebutkan tidak ada saksi yang melihat pelaku melancarkan aksinya.
Sementara itu, terkait proses Pilkada Sulsel yang baru saja digelar pada 22 Januari lalu, Wisnu menyebutkan dugaan sementara peristiwa pelemparan bom molotov pada 5 gereja tidak berkaitan dengan Pilkada.
"Kami belum menemukan petunjuk yang mengarah adanya kaitan dengan aksi pelemparan gereja dengan Pilkada, sementara ini masih tindak pidana kriminal murni," pungkas Wisnu.
(mna/mpr)