"Izinkanlah saya memulai dengan sebuah kelakar mengenai wakil presiden," ujar Boediono di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2013).
"Begini, begitu seorang wakil presiden menduduki jabatannya, ia tidak terlihat, tenggelam tak kasat mata. Maka ia menuai masalah, rakyat melihatnya tidak melakukan apa-apa," sambung Boediono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa hadirin ikut tertawa mendengar ucapan Boediono. Namun mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini buru-buru mengatakan bahwa kelakarnya ini tidak hendak menurunkan semangat seseorang untuk menjadi wakil presiden.
"Percayalah seorang wakil presiden bukan pekerjaan main-main," kata Boediono.
Pada penganugerahan kali ini, Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) juga ikut hadir. Seperti diketahui, Boediono mendapatkan gelar master Master of Economics dari Monash University Australia pada tahun 1972.
Tahun 2011 lalu, Boediono juga mendapatkan gelar doktor kehormatan (Honorary Doctorate) dari University of Western Australia pada bulan Maret 2011.
Boediono mengawali karirnya sebagai akademisi di Fakultas Ekonomi UGM (1974) dan merangkap menjadi Staf Ahli Dewan Moneter di tahun yang sama. Di tahun 1993-1998, Boediono bertugas sebagai Direktur Bank Indonesia.
Jabatan menteri disandang Boediono saat diangkat memimpin Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional pada Kabinet Reformasi pada tahun 1998-1999, Menteri Keuangan Kabinet Gotong Royong (2001), Menko Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu (2005), serta Gubernur Bank Indonesia (2008).
(fiq/rmd)