"Maunya Pak Gubernur pedagang itu harus target hampir tidak bayar untuk dapat tempat usaha, hanya dari distribusi harian," kata Ahok usai pertemuan itu di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2013).
Ahok mengatakan, dengan menggratiskan para pedagang maka PKL yang awalnya berjualan di pinggir jalan akan masuk ke dalam pasar. "Atau yang lama diskon 50 persen. Nah PKL di pinggir jalan kalau bikin harus masuk ke dalam gratis. Kalau tidak kamu menambah PKL di mana-mana," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anda punya 153 aset, Anda pinter-pinter dong manfaatin aset ini, kerjasama dengan orang. Tapi hasilnya selain uang tapi juga membuat PKL kita beres. Itu perlu kita jabarkan. Termasuk rusun kita memanfaatkan semua lokasi yang ada untuk bangun rusun kan," katanya.
Mengenai masalah perubahan status PD Pasar Jaya menjadi PT, Ahok tak mempermasalahkannya. "Ya kalau mau jadi PT silakan, tapi kita ingin kamu sudah jadi tapi PKL-nya gratis boleh nggak?" katanya.
Saat ditanya mengenai adanya oknum yang memungut sewa kepada para PKL, Ahok mengatakan pedagang jangan mau memberikan uang. "Kita bisa cari, harus tuntut dia. Saya sudah bilang sama mereka, jangan bodohlah ada oknum mengatasnamakan kita. Orang bisa ketemu kita gitu kenapa Anda harus bodoh, tinggal SMS, tinggal nanya," katanya.
Kepala PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengatakan pertemuan dengan Ahok membicarakan masalah program kerja lembaga yang dipimpinnya. Menurutnya ada rencana untuk membanggun pasar rakyat, pedagang tak harus membayar biaya sewa hanya harus membayar biaya listrik dan air.
"Ada rencana pasar rakyat, ini akan kita harapkan untuk pasar lingkungan dan pasar kecil. Kita bangun pasar ini, kemudian pedagang ini kita gratiskan tempat, kecuali listrik dan air," katanya.
Djangga akan mengoptimalkan pasar-pasar di lingkungan strategis. Hal ini untuk memberikan pemasukan bagi PD Pasar Jaya. "Ini gratis, ini dioptimalkan jadi kita tetap eksis," katanya.
Setiap pasar memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Hal ini dilihat dari luas lahan dan jumlah pedagangnya.
"Di lokasi tertentu bisa kita optimalkan seperti di Benhil, kalau tidak dioptimalkan PBB-nya saja mahal," katanya.
(nal/nrl)