Dalam catatan detikcom, sedikitnya ada empat kisah BBM di tengah pusaran kasus hukum politikus Demokrat. Ada percakapan yang berujung pada pidana, atau sekadar status yang akhirnya berbuah jadi pro kontra.
Berikut empat kisah BBM para politikus Demokrat:
BBM Angie dan Rosa Soal 'Apel'
Foto: Nunu/detikhot
|
Ada sejumlah kode yang muncul dalam percakapan itu, seperti 'Apel Malang', 'Apel Hijau' dan 'Pelumas'. Dari sejumlah kesaksian, kode-kode itu berhubungan dengan uang. Total uang yang diduga disetor sekitar Rp 5 miliar.
Namun, Angie selalu membantah percakapan yang dilakukan sekitar tahun 2010 itu. Meski begitu, belakangan muncul foto yang menunjukkan Angie punya BlackBerry pada tahun 2009. Tapi KPK tidak menyerah. Bukti-bukti keterlibatan Angie terus dicari. Ahli forensik pun digandeng untuk membuktikan percakapan Angie dan Rosa hingga akhirnya puteri Indonesia tahun 2001 itu divonis bersalah.
BBM Rosa dan Gerhana Seret 'Pak Menteri'
detikfoto
|
Dalam persidangan, jaksa penuntut umum KPK membacakan percakapan antara mantan Direktur Marketing Grup Permai Mindo Rosalina Manulang dan Gerhana Sianipar, yang saat itu menjadi bawahan Mindo sebagai Wakil Direktur Marketing.
Nama 'Pak Menteri' tertulis dalam balasan BBM Rosa ke Gerhana: "Uang itu tidak seharusnya segitu. DPR saja Rp 6 miliar melalui Angelina dan Koster kemudian Joyo dan Pak Menteri 10, melalui Paul Nelwan Rp 1,5 miliar. Sisanya 11,5 miliar, itu diluar yang Rp 150 juta," lanjut jaksa membacakan BAP Gerhana.
Andi sudah membantah menerima uang terkait Permai Group. Namun kini, status Andi sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Hambalang.
BBM Angie dan Rosa Seret 'Ketua Besar' & 'Bos Besar'
|
Percakapan BBM itu terjadi pada 2010. Di persidangan Angie membantah memiliki BlackBerry saat itu, namun sejumlah foto menunjukkan periode itu, Angie sudah menenteng BB. Tambah lagi, Rosa dan pihak KPK sudah meyakini kebenaran adanya percakapan itu. Tentu mesti dibuka soal siapa 'Bos Besar' dan 'Ketua Besar'.
Mantan bendahara umum Partai Demokrat M Nazaruddin pernah mengungkap 'bos besar' adalah ketum PD Anas Urbaningrum dan 'ketua besar' Ketua Banggar Malchias Mekeng. Namun keduanya sudah membantah kabar itu.
Status BBM Anas Urbaningrum
|
Saat 5 menteri PD mendesak Ketua Majelis Tinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyelamatkan partai pada Minggu (3/2) lalu, Anas melempar status BBM 'Politik Para Sengkuni'. Status BBM yang kemudian membuat internal PD bergejolak hebat.
Dalam cerita Mahabharata, Sengkuni adalah paman dari para Kurawa. Nah, Sengkuni ini yang sukses mengakali para Pandawa dengan siasatnya. Lewat permainan dadu akhirnya para Kurawa bisa menguasai istana Indraprasta. Karakter Sengkuni identik dengan tindakan licik dan pragmatis.
Selain itu dia juga menulis status di Blackberry Messenger 'Ojo Dumeh' yang artinya 'jangan mentang-mentang'. Kalau diterjemahkan lebih panjang bisa diartikan 'jangan mentang-mentang kaya/berkuasa menindas yang lain.' Sebuah respons keras yang dilempar Anas melalui ungkapan pendek menghujam.
Rabu (13/2/2013) Anas baru saja mengganti status BBM-nya menjadi "Ojo kagetan". Seperti ojo dumeh, ojo kagetan merupakan filosofi Jawa yang artinya adalah jangan mudah kaget atau terkejut. Karena orang yang mudah kaget akan panik sehingga pikirannya tidak jernih.
Untuk siapa status ini dibuat? Mungkin hanya Anas yang tahu.
Halaman 2 dari 5