Ambruknya atap terjadi Sabtu (9/2/2013) sekitar pukul 06.00 WIB. Belum ada aktivitas belajar mengajar saat itu. Bahkan para siswa pun belum datang.
Ada tiga ruang yang atapnya ambruk, yakni kelas 1, kelas 2, dan ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Dua tahun terakhir, ruang-ruang ini tidak dipakai, karena kondisinya memang mengkhawatirkan. "Ruang UKS ambruk Januari lalu," kata Sri Palupi, salah satu guru SDN tersebut kepada detikcom, Senin (11/2/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Malah ambruk duluan," ujar Sri.
Akibat rusaknya dua kelas itu, para siswa belajar di musala dan rumah dinas guru yang letaknya di belakang sekolah. Sebanyak 25 siswa kelas 2 belajar di musala, sedangkan 15 siswa kelas 1 belajar di rumah dinas guru. Aktivitas belajar mengajar tetap dilakukan meski kondisi ruang dan fasilitas sangat terbatas.
"Selain sempit, musala bocor pas hujan," tutur Sri.
Pihak sekolah berharap pemerintah setempat turun tangan. Satu-satunya alasan, agar siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar di ruang kelas sebagaimana umumnya.
(arb/try)