Namun, sebagai Ketua Dewan Pembina PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai tidak akan gegabah dalam mengambil tindakan tegas bagi partainya. SBY perlu menghitung masak-masak dampak langkah yang diambilnya.
"SBY tidak akan gegabah, kalau dia baca peta politik PD, mengikuti arus para menteri, ingin melengserkan Anas. Pasca 2014 tidak lagi presiden, akan menjadi sejarah kelam kalau dia gagal melengserkan Anas," ujar pengamat politik dari Charta Politika, Arya Fernandes, dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (7/2/2013) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau tidak ada perkembangan, susah untuk menggoyang Anas," ucapnya.
Pasca Anas menjabat Ketum, terjadi perubahan komposisi yang sangat besar. Orang-orang dekat Anas menguasai lebih dari separuh DPP Demokrat.
"Melalui mekanisme partai akan susah, kecuali kalau pertahanan jebol," jelas Arya.
Oleh karena itu, SBY dinilai tidak akan gegabah dalam mengambil tindakan. Terlebih SBY tidak akan melakukan hal-hal yang bisa merusak citranya sebagai pendiri partai dan juga sebagai negarawan.
"Tinggal sekarang SBY tidak mau gegabah, melakukan hitungan di atas kertas, DPD yang bisa ditarik, dipetakan, apakah loyal kepada Anas atau pro-pelengseran," tandasnya.
(nvc/trq)