Jokowi & 4 Proyek 'Bisa Maju, Bisa Mundur'

Jakarta - Bisa maju, bisa mundur. Ini bukan judul film melainkan launching program-program andalan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Jokowi mengkalkulasi serius semua programnya sebelum mengetoknya.

Suami Iriana ini berhati-hati mengetok suatu keputusan. Terkadang, Jokowi juga terbentur kendala dalam merealisasikannya.

Ayah 3 anak ini selalu mengajak masyarakat Jakarta untuk sumbang saran. Ia berharap ide-ide perubahan bagi wajah Jakarta tepat sasaran dan efektif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 4 program andalan Jokowi yang penerapannya bisa maju dan bisa juga mundur:

1. MRT

Jokowi mengaku tidak ada kendala dalam merealisasikan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. MRT awalnya bakal menjadi 'kejutan' dari Jokowi saat genap 100 hari bekerja di pertengahan Januari 2013 lalu.

Namun sayang, proyek ini terpaksa ditunda lantaran Ibukota terkepung banjir dahsyat. Jokowi lalu berjanji memberikan pengumuman setelah masa darurat banjir rampung. Masa tanggap darurat banjir di Jakarta berakhir 27 Januari 2013.

Jokowi akhirnya mengumumkan MRT bisa digarap Februari 2013 ini.

"Bulan ini insya Allah dua-duanya (MRT dan Monorel) akan kita mulai," ujar Jokowi dalam sambutannya di Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2013-2017 di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (5/2/2013).

Proyek ini diperkirakan akan memakan biaya hingga Rp 40 triliun dengan skema pembiayaan multiyears yang ditanggung bersama Pemprov DKI dan pemerintah pusat.

2. Monorel

Sama seperti MRT, proyek monorel terpaksa ditunda gara-gara banjir dahsyat di Jakarta.

Jokowi semula memastikan proyek monorel tinggal masalah legal. Keputusan nasib monorel bakal ditentukan pada pertengahan Januari 2013.

Suami Iriana ini akhirnya memberikan 'lampu hijau' kepada PT Jakarta Monorail untuk menggandeng Hadji Kalla Group menggarap proyek monorel.

PT Jakarta Monorail membutuhkan dana sekitar Rp 7 triliun untuk pengembangan rute monorel yaitu green line (jalur hijau) dan blue line (jalur biru).

"Bulan ini insya Allah dua-duanya (MRT dan monorel) akan kita mulai," ujar Jokowi dalam sambutannya di Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2013-2017 di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (5/2/2013).

Jokowi mengungkapkan pada dasarnya pengerjaan dua proyek transportasi massal itu bisa saja sudah dimulai sejak beberapa waktu lalu. Namun dia tidak ingin terburu-buru yang akhirnya justru membebankan APBD DKI dan masyarakat.

3. Nopol Ganjil Genap

Jokowi berharap sistem kendaraan nopol ganjil genap harus efektif, bukan hanya menjadi program di atas kertas belaka. Sistem ini masih dikalkulasi dan jadwal penerapan belum diputuskan.

"Masih dalam proses kalkulasi terus. Pak Kapolda juga menyinggung dikit-dikit tadi. Tapi semuanya masih dalam proses kalkulasi karena perlu perhitungan matang. Jangan sampai diterapkan tidak efektif. Jangan sampai program di atas kertas. Harus ada kalkulasi ekonomi, dampak politiknya harus semua dihitung," kata Jokowi di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (4/2/2013).

Suami Iriana ini belum dapat memastikan jadwal berlakunya sistem tersebut pada Maret 2013 mendatang. "Bisa maju mundur. Bisa maju 2 bulan, bisa mundur 2 bulan. Bisa mundur," ujar Jokowi.

Jokowi sebelumnya memperkirakan sistem itu akan diberlakukan sekitar bulan Februari atau Maret 2013.

4. 6 Ruas Jalan Tol

Keputusan nasib 6 ruas jalan tol masih deadlock. Jokowi belum menemukan titik temu antara pihak pro dan kontra proyek itu.

Ia masih menimbang-nimbang manfaat proyek 6 ruas jalan tol.

"Tapi sekali lagi masih kita hitung lagi itu bermanfaat. Jangan sampai kita putuskan jeglak. Keliru meskipun nggak apa-apa gubernur kadang keliru," kata Jokowi sambil tertawa. Hahaha...!

Hal ini disampaikan Jokowi di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (4/2/2013).

Jokowi mengatakan pembahasan 6 ruas jalan tol mengerucut pada proyek pembangunan tol Semanan-Sunter dan Sunter-Pulogebang. Tol itu dinilai bisa memperlancar logistik ke Jakarta. Namun begitu, kata dia, keputusan pun belum diambil.

"Tadi dibicarakan dari Semanan-Sunter, Sunter-Bekasi paling nggak bisa memperlancar distribusi logistik dari kota ke luar Jakarta, dari kontainer. Jadi terbantu dengan ruas jalan tol itu," ujar ayah 3 anak ini.

Keenam ruas tol ini akan dibangun melayang atau elevated dan akan dibangun dalam 3 tahap. Tahap pertama mencakup ruas Semanan-Sunter dan Sunter-Pulogebang yang ditargetkan akan mulai dibangun pada pertengahan 2013 dan beroperasi di 2016.

Tahap kedua yakni Duri Pulo-Kampung Melayu dan Kemayoran-Kampung Melayu yang akan mulai dibangun di 2016 hingga 2018. Sedangkan untuk tahap ketiga yaitu Tanah Abang-Ulujami dan Pasar Minggu-Casablanca akan dibangun di 2018 hingga 2020.